MATAPEDIA6.com, BATAM-Ribuan masyarakat dan pelajar tumpah ruah di Alun-Alun Engku Putri, Kamis (12/6/2025), menyaksikan langsung pemusnahan dua ton sabu yang digelar terbuka oleh Pemerintah Kota Batam. Aksi ini bukan sekadar penghancuran barang bukti, tapi bagian dari kampanye nasional membangun kesadaran publik terhadap bahaya laten narkoba.
Pemusnahan ini menyasar pesan strategis: perang melawan narkoba tak cukup di ruang tertutup. Melibatkan publik, terutama generasi muda, menjadi langkah penting dalam membangun imun sosial terhadap penyalahgunaan narkotika.
Wali Kota Batam Amsakar Achmad bersama Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra hadir memimpin jalannya prosesi. Turut hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, yang memimpin langsung pemusnahan sabu senilai triliunan rupiah tersebut.
“Ini bukan sekadar pemusnahan, ini edukasi. Kami ingin generasi muda melihat dengan mata kepala sendiri: narkoba itu merusak, dan kita semua bertanggung jawab memeranginya,” ujar Amsakar dalam pidatonya di hadapan pelajar dan warga.
Kampanye ini mengedepankan pendekatan partisipatif. Pemerintah tak lagi berjalan sendiri dalam memberantas narkoba, melainkan menggandeng masyarakat sebagai mitra strategis dalam mencegah penyebarannya sejak dari lingkungan terkecil.
Li Claudia menambahkan, kehadiran pelajar dalam kegiatan ini adalah bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif sejak dini. “Kita ajak anak-anak muda menjadi agen perubahan. Mereka bukan sekadar penonton, tapi pelaku dalam gerakan anti-narkoba,” katanya.
Operasi yang menghasilkan dua ton sabu ini disebut sebagai pengungkapan terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut perhitungan Badan Narkotika Nasional, jumlah tersebut bisa menyelamatkan hingga delapan juta jiwa dari potensi penyalahgunaan narkotika.
Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura turut memimpin pembacaan deklarasi anti-narkoba di hadapan massa. Momen ini menjadi simbol penguatan kolaborasi lintas pemerintahan dan masyarakat dalam menghadapi ancaman narkotika yang kian kompleks.
Dengan menjadikan pemusnahan narkoba sebagai peristiwa publik dan edukatif, Batam menegaskan diri bukan hanya sebagai wilayah rawan perbatasan, tetapi juga sebagai garda depan perlawanan terhadap peredaran gelap narkotika.
Kepala BNNP Kepri, Brigjen Pol Hanny Hidayat, dalam keterangannya menegaskan keberhasilan pengungkapan 2 ton sabu ini merupakan hasil kerja sama intelijen dan operasi lintas sektor yang patut diapresiasi.
Hanny juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas kelembagaan untuk terus memperkuat pengawasan wilayah perairan dan pelabuhan yang kerap dijadikan titik masuk narkotika.
“Perang melawan narkoba tidak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum. Butuh partisipasi aktif masyarakat. Karena itu, kami libatkan warga secara langsung agar tumbuh rasa memiliki dan tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Editor : Zalfirega