MATAPEDIA6.com, BATAM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah mulai dirasakan manfaatnya oleh ribuan siswa madrasah di Kota Batam.
Hingga awal September 2025, tercatat sebanyak 3.125 siswa dari 15 madrasah negeri maupun swasta sudah menerima layanan tersebut.
Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam mencatat, MAN 2 Batam menjadi penerima terbesar dengan 648 siswa, disusul MIN 1 Batam dengan 944 siswa, MIS Al-Muttaqin 371 siswa, dan MIS Iskandar Muda 221 siswa.
Baca juga: Kemenag Batam Santuni 100 Anak Yatim dan Difabel, Dorong Kepedulian Sosial Jadi Tradisi
Beberapa madrasah lain juga ikut terlibat, antara lain MIS Tarbiyyatul Hidayah, MI Miftahul Ulum Batam Kota, MIS An Nisaa, MIS Terpadu Sayyidatu Haiba, dan MIS Restu Bunda.
Untuk tingkat MTs, tercatat penerima manfaat antara lain MTs Iskandar Muda (40 siswa), MTs Darul Ihsan (41 siswa), MTs Nurul Iman (11 siswa), MTs Darul Falah (155 siswa), dan MTs Al-Muttaqin (228 siswa).
Sementara di jenjang MA, selain MAN 2 Batam, ada juga MA Darul Falah dengan 17 siswa penerima.
Kepala Kemenag Batam Budi Dermawan melalui Kasi Pendidikan Madrasah Andika Setiawan menyampaikan, program ini sudah berjalan sejak Juli 2025 dan terus berkembang.
“Di Batam, program ini sudah berjalan di sedikitnya 15 madrasah negeri dan swasta. MAN 2 Batam menjadi salah satu pelaksana terbesar dengan 648 siswa penerima,” kata Andika ditemui di ruangannya, Senin (6/10/2025).
Ia menegaskan, MBG hadir sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam menjamin gizi seimbang anak-anak di sekolah.
“Dengan asupan makanan bergizi, siswa diharapkan tumbuh sehat, cerdas, aktif, dan semangat belajar tinggi. Manfaat program ini tidak hanya dirasakan siswa, tetapi juga meringankan beban orang tua,” ujarnya.
Dalam tinjauan ke MAN 2 Batam, beberapa waktu lalu, Kemenag memastikan pelaksanaan berjalan baik tanpa kendala. Tidak ada laporan keracunan makanan, dan pihak dapur sekolah diwajibkan memperhatikan higienitas dan kualitas pangan. BPOM, Dinas Kesehatan, serta tim dapur gizi ikut mengawasi distribusi makanan agar aman dikonsumsi siswa.
Program ini juga diarahkan sebagai sarana edukasi pola hidup sehat. Siswa, guru, dan orang tua diedukasi mengenai pentingnya makanan seimbang dan kebiasaan sehat di sekolah maupun di rumah.
Meski berjalan positif, Kemenag Batam mengakui cakupan MBG belum 100 persen. Dari total 185 madrasah di Batam, baru sekitar 15 persen RA (Raudhatul Athfal) atau setara 184 lembaga yang menerima. Jumlah penerima diperkirakan terus bertambah seiring pendataan dan ketersediaan anggaran.
“Harapan kita jangan sampai ada kejadian buruk terkait konsumsi makanan. MBG harus dipastikan aman, bergizi, dan memberi dampak nyata bagi anak-anak,” tegasnya.
Program MBG di Batam diproyeksikan menyasar lebih dari 19.500 siswa dari berbagai jenjang madrasah. Dengan dukungan dapur gizi sekolah, aplikasi pemantauan, serta sinergi lintas instansi, program ini diharapkan menjadi salah satu tonggak perbaikan kualitas pendidikan sekaligus kesehatan generasi muda Batam.
Baca juga:MAN 1 Kota Batam Gelar MPLS, Tanamkan Disiplin dan Semangat Prestasi Sejak Awal
Penulis:Zalfirega|Editor:Meizon