MATAPEDIA6.com, BATAM – Debat terbuka Pilkada Kepri 2024 di Hotel Radisson, Batam, Sabtu (2/11/2024), menjadi ajang saling tantang yang sengit antara dua calon gubernur, Muhammad Rudi dan Ansar Ahmad, terkait dukungan terhadap proyek Rempang Eco City, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tengah menjadi sorotan publik.
Dalam sesi penutup debat, Rudi, calon gubernur nomor urut 2 yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, melontarkan kritik tajam terhadap Ansar, calon petahana.
Ia menilai Ansar kurang menunjukkan dukungan konkret untuk Rempang Eco City, khususnya terkait penanganan pemindahan penduduk di kawasan Tanjung Banun.
“Gubernur seharusnya menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam PSN. Namun di lapangan, saya merasa BP dan Kota Batam seakan bekerja sendiri tanpa dukungan penuh dari provinsi,” ungkap Rudi, yang menyebut bahwa proyek ini akan lebih cepat rampung jika didukung semua pihak.
Rudi menekankan bahwa tanpa dukungan aktif dari Gubernur, proyek Rempang Eco City terus menghadapi tantangan.
“Kalau gubernur ikut ambil tanggung jawab, masyarakat pasti lebih cepat menerimanya,” ujarnya.
Ansar Ahmad, calon nomor urut 1, menanggapi kritik Rudi dengan menegaskan dukungannya terhadap proyek yang dapat membawa kemajuan bagi Kepri, termasuk Rempang Eco City.
Ia mengakui bahwa tantangan utama dalam proyek ini adalah pendekatan komunikasi kepada warga terdampak.
“Saya mendukung semua investasi yang membawa manfaat. Namun, untuk Rempang dan Tanjung Banun, pendekatan yang humanis dan dialogis harus dikedepankan agar warga bisa menerima dengan baik,” kata Ansar, menekankan pentingnya komunikasi publik yang tepat agar proyek bisa diterima tanpa konflik.
Menjawab tuduhan kurangnya dukungan, Ansar menjelaskan bahwa proyek PSN berada di bawah kewenangan BP Batam, sehingga perannya sebagai gubernur sering kali terbatas.
“Saya tidak dilibatkan dalam banyak rapat PSN karena BP Batam dianggap memiliki wewenang penuh. Prinsip saya adalah merangkul semua pihak dengan komunikasi terbuka, sebagaimana berhasil kami lakukan di proyek lain seperti Bintan Alumina Indonesia,” jelas Ansar.
Debat yang memanas ini menyoroti perbedaan pendekatan kedua kandidat dalam menangani proyek Rempang Eco City, yang dinilai strategis untuk pengembangan ekonomi Kepri. Keduanya bersepakat bahwa investasi perlu didorong, namun tetap berbeda pandangan soal pendekatan yang harus dilakukan.
Dengan Pilkada 2024 yang semakin dekat, ketegangan dalam debat ini menambah antusiasme publik untuk melihat lebih jauh siapa yang akan membawa Kepri menuju pembangunan yang inklusif dan penuh dukungan masyarakat.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega