MATAPEDIA6.com, BATAM – Pembangunan saluran drainase di Perumahan Tembesi Centre, Kelurahan Kibing, Kecamatan Batuaji, menimbulkan keresahan warga.
Sejumlah rumah warga nyaris roboh akibat tanah longsor yang terjadi setelah penggalian dilakukan terlalu dekat dengan bangunan.
Tanah di bibir saluran terkikis hingga sebagian jalan di depan rumah warga ikut longsor.
Kondisi ini membuat penghuni rumah yang berada di pinggir parit waswas setiap kali hujan turun, khawatir rumah mereka ikut terbawa.
Lamsor Silaen, salah seorang warga terdampak, mengaku sejak awal warga sudah mengingatkan kontraktor agar mengutamakan pengamanan.
Baca juga: Perumahan Mewah di Belian Batam Centre Terancam Banjir, Saluran ke Laut Ditutup Pengembang
“Kami mendukung pembangunan drainase ini, bahkan sebelum pekerjaan dimulai warga sudah bongkar sendiri parkiran yang ada di lokasi. Tapi kontraktor terkesan masa bodoh dengan keselamatan warga,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).
Menurut Lamsor, bukannya melakukan mitigasi serius, kontraktor hanya memasang cerucuk kayu dalam jumlah minim dan menambal retakan dengan semen seadanya.
“Rumah kami sudah retak-retak, tanah terus bergerak turun. Kalau hujan deras, longsor bisa makin parah,” tegasnya.
Ia juga menilai konsultan perencana maupun pengawas proyek tidak profesional.
“Longsor sudah separah ini, tapi pekerjaan tetap jalan tanpa ada langkah antisipasi. Kami minta pekerjaan dihentikan dulu sampai ada jaminan rumah kami aman,” kata Lamsor.
Baca juga: Siapkan Pompa Antisipasi Banjir di Jodoh, Pemko Batam Kucurkan Rp18,2 Miliar
Menanggapi keresahan warga, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam, Suhar, menyatakan pihaknya segera menurunkan tim untuk mengecek kondisi di lapangan.
“Saya sudah minta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) turun langsung melihat situasi dan berkoordinasi dengan kontraktor,” ujar Suhar.
Sementara itu, PPK proyek, Wan Taufik, menjelaskan bahwa longsor awal terjadi karena curah hujan tinggi. Namun ia menegaskan kontraktor sudah berupaya melakukan pengamanan.
“Kontraktor telah memasang cerucuk, triplek, dan menutup dengan terpal untuk mencegah longsor susulan,” katanya.
Meski begitu, warga tetap menuntut jaminan nyata. Mereka menolak alat berat melintas di depan rumah sebelum ada solusi permanen untuk mencegah longsor.
Kini, proyek pembangunan drainase di Tembesi Centre menjadi sorotan.
Warga berharap pemerintah tidak hanya mengejar target pengerjaan, tetapi juga memastikan keselamatan masyarakat sekitar proyek tetap menjadi prioritas utama.
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega