MATAPEDIA6.com, BATAM – Sebanyak 191 orang siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri Gelombang I Tahun Anggaran (TA) 2024, ikuti pelatihan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Tanjung Batu Polda Kepri.
Pembukaan tanda dimulainya pelatihan tersebut diresmikan oleh Wakapolda Kepri Brigjen Pol Asep Safrudin, Sekaligus menjadi inspektur upacara, Selasa (13/2/2024).
Dalam kesempatan tersebut Asep mengingatkan siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) agar memanfaatkan kesempatan yang berharga ini dengan sebaik-baiknya untuk menimba ilmu pengetahuan, keterampilan serta menambah wawasan tentang kepolisian secara sungguh – sungguh dan bertanggung jawab.
Dia juga menjelaskan pendidikan tersebut sangat penting guna mewujudkan institusi polri yang prediktif, responsibilitas dan transparansi.
“Saya meyakini dengan tekad yang kuat peserta didik dapat mengikuti dan menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pendidikan ini dengan baik,” kata Asep.
Asep juga menyampaikan apa yang menjadi arahan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri Komjen Pol Purwadi Arianto, agar peserta didik siapkan diri untuk ditempa dan dilatih selama pendidikan.
“Peserta didik akan menimba ilmu, dididik, ditempa dan dilatih selama 5 bulan ke depan untuk menjadi insan tribrata yang profesional, bermoral serta memiliki mental dan integritas yang baik,” kata Asep.
Dia juga mengingatkan peserta didik agar senantiasa meningkatkan terus keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebagai landasan bertindak dalam pelaksanaan pendidikan maupun kehidupan sehari-hari.
Peserta didik juga harus mempersiapkan fisik dan mental selama mengikuti pendidikan.
“Patuhi seluruh peraturan yang berlaku, serta hindari pelanggaran dan perilaku yang dapat merugikan kehormatan pribadi, keluarga dan institusi,” kata Asep.
Dia juga mengingatkan peserta didik agar menunjukan sikap disiplin, penuh semangat dan tekad yang kuat serta motivasi yang tinggi selama berada di Lembaga pendidikan.
Selain itu peserta didik juga harus membangun komunikasi yang interaktif dan konstruktif antar sesama peserta didik, dengan pendidik, pelatih, pengasuh dan seluruh unsur pelaksana pendidikan, sehingga akan terjalin hubungan yang solid dan harmonis.
“Kita juga mengingatkan agar peserta didik menanamkan sikap responsif dan ikhlas dalam setiap proses belajar mengajar, sehingga ilmu yang diberikan oleh gadik maupun instruktur benar- benar dapat diserap oleh para siswa,” kata Asep.
Penulis: Luci |Editor: Redaksi