Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster di Bandara Hang Nadim, Senilai  Rp 48 Miliar

Sabtu, 3 Mei 2025 - 16:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas Bea Cukai melihatkan benih lobster. Foto:dok/ist

Petugas Bea Cukai melihatkan benih lobster. Foto:dok/ist

MATAPEDIA6.com, BATAM– Bea Cukai Batam kembali menggagalkan dua upaya penyelundupan benih lobster yang direncanakan untuk dikirim secara ilegal ke luar negeri melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam pada Jumat (02/05). Dalam operasi tersebut, petugas berhasil mencegah kerugian negara senilai Rp 48 miliar.

Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam, Zaky Firmansyah, menjelaskan bahwa pada penindakan pertama, tim Bea Cukai mencurigai kargo yang diangkut pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 152 rute Jakarta-Batam.

“Pengecekan terhadap Air Way Bill (AWB) yang dibawa oleh seorang pria berinisial Y (26 tahun) mengungkapkan paket yang diduga berisi benih lobster,” ujarnya dikutip dalam keterangannya, Sabtu (3/5/2025).

Hasil pemeriksaan menemukan 158.790 ekor benih lobster, terdiri dari 157.749 ekor benih lobster pasir dan 1.041 benih lobster mutiara, dengan total potensi kerugian sebesar Rp 23,8 miliar.

Melanjutkan pengembangan, petugas menemukan kargo lain yang dikirim menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 156 pada pukul 18.21 WIB.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kargo tersebut berisi 163.200 ekor benih lobster pasir dengan potensi kerugian mencapai Rp 24,5 miliar,” ungkap dia.

Kedua temuan tersebut kemudian diserahkan kepada Kepolisian Daerah Kepulauan Riau dan dilanjutkan dengan pelepasliaran benih lobster di perairan Pulau Galang bersama dengan berbagai instansi terkait, termasuk Polda Kepri, Bakamla RI, dan TNI.

Zaky Firmansyah mengungkapkan bahwa meskipun para penyelundup kini beralih ke jalur udara, Bea Cukai Batam terus mengintensifkan patroli dan pengawasan guna mengantisipasi modus operandi baru ini.

Penyelundupan benih lobster ini dijerat dengan Pasal 102A Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan, yang mengancam dengan hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda hingga Rp 5 miliar, serta pasal-pasal terkait dalam Undang-Undang Perikanan dan Karantina Tumbuhan.

Editor:Zalfirega

Berita Terkait

Ketum IKTD Batam Gerakkan Solidaritas: Rang Mudo dan Bundo Kanduang Tanah Datar Galang Dana untuk Korban Bencana Sumbar
Wisuda ke-22, Universitas Batam Luluskan 724 Wisudawan
Indosat AIvolusi5G: Otak Cerdas di Balik Jaringan Kepri yang Makin Gesit dan Tahan Serangan Digital
Pasar Rakyat Tiban Kampung Antar Batam Raih Penghargaan Nasional Predikat Pasar Tertib Ukur
Batam Jadi Tuan Rumah Kegiatan CommuniAction 2025 Kementerian Komdigi RI
PLN Batam Gelar Konsultasi Publik Usulan Perubahan Regulasi Tarif Listrik untuk Jaga Keandalan Pasokan dan Daya Saing Industri
Task Force Batu Aji Gelar Sapu Sampah Liar di Empat Titik Tanjung Uncang dengan Armada Berat
Pematangan Jalan Zona A TPA Punggur Terus Dikebut, Dinas Bina Marga Kerja Hingga Malam

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 16:42 WIB

Ketum IKTD Batam Gerakkan Solidaritas: Rang Mudo dan Bundo Kanduang Tanah Datar Galang Dana untuk Korban Bencana Sumbar

Sabtu, 29 November 2025 - 21:47 WIB

Wisuda ke-22, Universitas Batam Luluskan 724 Wisudawan

Jumat, 28 November 2025 - 14:06 WIB

Indosat AIvolusi5G: Otak Cerdas di Balik Jaringan Kepri yang Makin Gesit dan Tahan Serangan Digital

Kamis, 27 November 2025 - 22:11 WIB

Pasar Rakyat Tiban Kampung Antar Batam Raih Penghargaan Nasional Predikat Pasar Tertib Ukur

Kamis, 27 November 2025 - 21:51 WIB

Batam Jadi Tuan Rumah Kegiatan CommuniAction 2025 Kementerian Komdigi RI

Berita Terbaru

OJK Digital Financial Literacy di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Foto:OJK Kepri

Nasional

OJK Genjot Literasi Keuangan Digital Mahasiswa UMSU

Sabtu, 29 Nov 2025 - 11:28 WIB