MATAPEDIA6.com, BATAM – Penolakan warga terhadap rencana pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di lahan fasilitas umum (fasum) Perumahan Grand Jaelynne, Sagulung Kota, akhirnya mencair.
Hal itu setelah turun langsung Camat Sagulung bersama jajarannya memberikan penjelasan di lapangan, pemerintah kecamatan berhasil meyakinkan warga untuk mendukung pembangunan tersebut.
Camat Sagulung, Muhammad Hafiz mengatakan pihaknya bersama Kapolsek dan Danramil mendatangi lokasi pada Rabu (13/8) usai menerima informasi dari Dinas Kesehatan Batam.
“Awalnya warga menolak karena khawatir Pustu membawa masalah baru. Setelah dijelaskan manfaat dan fungsinya, mereka akhirnya bisa menerima,” ujarnya pada wartawan, Selasa (19/8/2025).
Baca juga:Kapal Tongkang Hanyut Tabrak Empat Rumah Warga di Dapur-12 Pantai Sagulung
Ia mengatakan bahwa setelah penjelasan lebih detail ihwal pembangunan kepada warga hingga diterima.
“Kami menjelaskan pembangunan gedung dan pemanfaatan untuk ke depan. Akhirnya warga menerima,” kata Hafiz.
Hal senada, Lurah Sagulung Kota, Rendi Ifandila, menambahkan kekhawatiran warga lebih pada aspek keamanan. Mereka menilai keberadaan Pustu berpotensi membuat orang asing lebih mudah keluar-masuk kompleks.
“Tanpa Pustu saja, warga pernah kebobolan rumahnya. Jadi kekhawatirannya wajar,” katanya.
Sebagai solusi, pihak kelurahan dan kecamatan meminta Dinas Kesehatan mengajukan surat resmi ke Satpol PP agar menempatkan petugas keamanan selama pembangunan hingga Pustu beroperasi.
“Langkah ini untuk menjaga aset Pemko sekaligus menenangkan warga,” tegas Rendi.
Sebelumnya warga disebut sebut menolak pembangunan dengan alasan keamanan lingkungan. Warga menilai keberadaan Putsu berpotensi orang yang tak dikenal keluar masuk kompleks.
Baca juga: Puluhan Warga Jadi Korban Penjualan Kavling Bodong di Sagulung Batam
Penulis:Rega|Editor:Miezon