MATAPEDIA6.com, BATAM – Dalam upaya serius menangani persoalan sampah yang masih menjadi tantangan besar di Kota Batam, Wali Kota Batam Amsakar Achmad menggelar pertemuan akbar bersama 906 petugas kebersihan dari seluruh penjuru kota, di dataran Engku Putri Batam Centre, Minggu (7/9/2025).
Pertemuan yang diikuti oleh berbagai unsur petugas kebersihan, mulai dari sopir dan kondektur truk sampah, penyapu jalan, hingga petugas retribusi.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan persepsi, memperkuat koordinasi, dan membangkitkan semangat kolektif dalam menjaga kebersihan Kota Batam.
“Saya kumpulkan semua hari ini agar kita bisa satu persepsi dan sama-sama peduli terhadap kondisi sampah di Batam,” ujar Amsakar.
Amsakar mengakui, sebagai kota industri dan tujuan investasi, Batam menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah.
Volume sampah yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi menuntut sistem yang lebih modern dan responsif.
Baca juga: Amsakar Buka Mubes IX PMB, Tegaskan Peran Ulama Jaga Harmoni Batam
“Saya ingin ada upaya yang lebih serius dalam menata sistem persampahan, termasuk pembentukan unit kerja khusus seperti Kabir (Kawasan Bebas Sampah) yang fokus menangani masalah ini secara menyeluruh,” jelas Amsakar.
Ia juga menyoroti pentingnya reformasi dalam sistem retribusi dan tata kelola sejak dari tahap perencanaan, serta memastikan bahwa seluruh kebijakan tetap berpihak kepada petugas lapangan.
“Petugas retribusi yang ada hari ini jangan dikesampingkan. Jika kita bisa berkolaborasi, mereka bisa dialihkan menjadi petugas operasional lapangan,” tegasnya.
Dalam pertemuan itu, Amsakar menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya kebersihan, terutama bagi kota seperti Batam yang dikenal luas sebagai pusat industri, perdagangan, dan pariwisata.
“Batam ini kota mikrofon, semua orang mendengar dan melihat kita. Jangan sampai kota ini dikenal sebagai kota yang kotor. Kebersihan adalah kebutuhan dasar dan citra kota,” tandasnya.
Dengan semangat yang dibangun melalui apel besar ini, Amsakar berharap akan muncul gerakan kolektif yang nyata dari seluruh petugas dan elemen masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozie, menyampaikan pihaknya terus berbenah.
Penambahan armada pengangkut sampah telah dilakukan guna mempercepat penanganan sampah di lapangan.
Namun Herman menekankan peran masyarakat sangat vital, terutama dalam mendisiplinkan diri terhadap waktu dan tempat pembuangan sampah.
“Jangan buang sampah di pinggir jalan. Itu akan mengundang orang lain ikut-ikutan dan akhirnya menumpuk. Kalau tidak masuk rute angkut kendaraan kita, ya sampah itu akan tertinggal,” jelas Herman.
DLH juga mengimbau warga untuk mengumpulkan sampah secara rapi dan sesuai jadwal, agar proses pengangkutan lebih efektif dan efisien.
Dengan sinergi antara pemerintah kota, petugas kebersihan, dan masyarakat, Batam diharapkan bisa keluar dari permasalahan klasik sampah dan menuju kota yang bersih, tertib, dan ramah lingkungan.
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega