MATAPEDIA6.com, BATAM – Keluhan warga kembali mencuat terkait proyek pemotongan bukit di depan Top 100 Tembesi, Batuaji. Aktivitas pengerukan yang tak terkendali dituding membuat lingkungan sekitar kian rawan, terutama saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Retno Warga Batu Aji, menilai, akibat bukit digunduli, aliran air bercampur lumpur kerap meluber ke jalan raya. Kondisi ini membuat ruas jalan becek, licin, dan berbahaya bagi pengendara.
“Harus dicek itu, kalau hujan deras, lumpurnya sampai turun ke jalan. Jangan sampai nanti ada korban gara-gara jalan licin,” ujar Retno, Senin (15/9/2025).
Warga pun mendesak DPRD Kota Batam, khususnya Komisi III yang membidangi pembangunan, segera turun langsung meninjau lokasi.
Baca juga: Komisi III DPRD Batam Akan Turun ke Lokasi Pemotongan Bukit di Depan Top 100 Tembesi
Kritik mengemuka lantaran hingga kini belum terlihat langkah konkret pengawasan dari pemerintah maupun legislatif.
“Kayak hujan sekarang, coba anggota dewan sidak. Biar tahu efeknya, gara-gara bukit digunduli, jalan jadi becek dan kotor,” tambah warga lain dengan nada kesal.
Sorotan publik terhadap proyek ini semakin kuat. Selain mengganggu kenyamanan lalu lintas, dampak lingkungan dari pemotongan bukit dinilai berpotensi memicu longsor jika dibiarkan berlanjut tanpa pengawasan ketat.
Menanggapi keresahan itu, Komisi III DPRD Batam menyatakan siap menjadwalkan kunjungan lapangan untuk mengecek langsung kondisi di lapangan.
“Kami sudah agendakan akan turun ke lokasi pemotongan bukit di depan Top 100 Tembesi,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Batam Arlon Veristo.
Langkah pengawasan DPRD ditunggu publik. Warga berharap sidak tidak sekadar formalitas, tetapi benar-benar menindaklanjuti praktik pemotongan bukit yang dianggap semrawut dan merugikan masyarakat.
Baca juga:Kapolda Kepri Panen Jagung di Tembesi, Petani Harap Legalisasi Lahan Jadi Perhatian
Penulis:Rega|Editor:Miezon