Gas elpiji di salah satu pangkalan wilayah Sagulung, Selasa (17/9/2024). Foto:Zalfi/matapedia
MATAPEDIA6.com, BATAM– Sejumlah Warga Sagulung Batam mengeluh sulit memperoleh gas elpiji 3 kg di pangkalan beberapa waktu belakangan ini.
Bahkan warga rela keliling demi mendapatkan gas melon. Tapi, apalah daya setiap pangkalan ditanya selalu kosong dan belum diantar oleh agen.
“Kalau ada pun harganya tinggi dan tidak sesuai dengan HET,” ungkap Simora, warga Marina, Sekupang pada wartawan, Sabtu (21/9/2024).
Belakangan pemerintah menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kg di sejumlah titik wilayah Batam. Hal ini guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Namun operasi pasar ini menurut warga tidak efektif dilakukan. Hal ini masih banyak warga kesulitan mendapatkan gas subsidi pemerintah itu.
“Kami tidak tahu ada operasi pasar. Lokasi tidak tahu. Maka kami beli di pangkalan, tapi kosong,” sebut dia.
Seorang pemilik pangkalan di wilayah Sagulung Yunimal menyebut, sudah satu pekan lebih agen tak mengirimkan pasokan tabung gas elpiji. Bahkan dirinya sudah membayar dari jauh hari sesuai dengan kebutuhan.
“Tapi mereka belum mengantarkan. Alasan sopir didahului untuk operasi pasar,” katanya.
Menurut dia pihak agen memangkas jatah setiap pangkalan. Biasanya dikirim 100 tabung dan sekarang dipotong menjadi 80 tabung.
“Jatah dipotong habis tu operasi pasar ini kenapa diadakan. Kasihan warga panas antre. Kenapa tidak disalurkan ke pangkalan,” tanya dia.
Usai operasi pasar gas elpiji pun disalurkan ke pangkalan wilayah Sagulung. Begitu mobil truk elpiji datang dan belum sempat masuk warung sudah diserbu masyarakat.
“Hari Jumat (20/9) gas masuk disalurkan hanya 80 tabung. Jatah kita 100 tabung. Itu pun sudah habis diserbu masyarakat,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam Gustian Riau mengeklaim gas elpiji 3 kg tidak langka namun keterlambatan distribusi ke pangkalan.
“Stok ada sampai Desember 2024 dan bukan langka, tapi ada keterlambatan pendistribusian akibat cuaca buruk yang mengganggu armada laut dari Pertamina Tanjung Uban,” ujarnya kepada wartawan beberapa hari lalu.
Gustian menyebut, guna memenuhi kebutuhan masyarakat pemerintah bersama Pertamina sudah mengadakan operasi pasar gas elpiji 3 kilogram di beberapa titik.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengeklaim pasokan stok gas aman di Batam.
“Distribusi pasokan gas elpiji 3 Kg aman dan mencukupi,” ujarnya saat dikonfirmasi matapedia Jumat malam.
Disinggung keluhan warga terkait pengantaran gas elpiji ke pangkalan wilayah Sagulung dan Batu Aji yang terkesan lambat. Ia menyarankan untuk menyebut pangkalan dimaksud.
“Pangkalan mana? Sebutkan pangkalannya? biar di kroscek juga,” tegas dia.
Ia berdalih bahwa pasokan gas elpiji tetap aman dan distribusi ke pangkalan.
“Artinya ada penyaluran kan. Bukan berarti gak ada, gak pernah dikirim,” sebut dia lagi.
Sisi lain, Satria menyebut bahwa tak semua pangkalan gas elpiji 3 kilogram mengalami kekosongan atau keterlambatan distribusi.
“Pangkalan lain kan ada juga gas nya,” tuturnya.
Di waktu berbeda saat ditanya wartawan terdapat penyaluran gas elpiji 3 kilogram ke pulau-pulau. Ini dalam waktu beberapa hari ini warga kesulitan memperoleh gas elpiji.
Diduga disinyalir adanya oknum dan lemahnya pengawasan pemerintah dan Pertamina terkait pasokan gas elpiji 3 kg.
Sebuah kapal mengangkut tabung gas elpiji 3 kg ke pulau. Foto:Dok/Ist
“Penyaluran LPG 3 kg ke P Mora dilakukan dari Tj Uban dengan moda transportasi air juga. Sudah ada penyaluran LPG 3 kg tiap di kabupaten,” terang dia secara terpisah kepada wartawan melalui pesan WhatsApp.
Pengiriman ke pulau-pulau perminggu 60-70 per tabung. Bahkan sekarang pihaknya telah melakukan penambahan 70 ribu tabung untuk disalurkan.
“Kami juga melakukan monitor pencatatan dari agen untuk mengecek tiap minggunya LPG 3 Kg disalurkan ke pulau,” sampainya.
Sayangnya, dia tidak merinci secara detail untuk agen dan kabupaten mana saja yang telah menerima pasokan pasokan gas subsidi negara tersebut.