MATAPEDIA6.com, BATAM –Bukan sekadar seremonial minum kopi. Kegiatan Ngopi Bareng Media yang digelar Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Amsakar Achmad bersama Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra di Boemi Café, Selasa (7/10/2025), menjelma jadi forum terbuka antara pemerintah dan pers.
Di hadapan puluhan jurnalis, Amsakar menegaskan: Batam butuh kritik, bukan pujian. Pemerintah, katanya, tidak antikritik—asal kritik itu membangun dan berlandas fakta.
“Kami membuka ruang kritik secara konstruktif demi kemajuan Batam. Media membantu kami melihat celah dan memperbaiki kebijakan,” kata Amsakar pada jurnalis.
Baca juga: BP Batam Dorong Musik dan MICE Jadi Penopang Ekonomi Kota
Pernyataan itu bukan tanpa alasan. Di tengah derasnya investasi yang masuk—Rp9,6 triliun pada triwulan II 2025, naik 11 persen dari triwulan sebelumnya—BP Batam ingin memastikan bahwa pembangunan tak hanya mengejar angka, tapi juga berpihak pada masyarakat.
Amsakar mengungkap, sektor data center kini menjadi magnet investasi baru di Batam. Infrastruktur listrik dan air yang stabil menjadikan kota ini kompetitif di tingkat regional.
“Investasi data center tumbuh pesat. Ini akan menciptakan efek berganda, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ekosistem digital Batam,” ujarnya.
Kinerja investasi juga menunjukkan tren positif dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yang menembus Rp3,88 triliun—melonjak 44 persen dibanding triwulan sebelumnya dan 105 persen dibanding tahun lalu.
Tak hanya bicara investasi besar, Amsakar juga menyoroti persoalan teknis di lapangan: pengelolaan lahan parkir dan tata ruang kota.
“Kita ingin parkir tertata dan memberikan manfaat besar bagi publik. Setiap pembangunan harus berpihak pada kenyamanan masyarakat,” katanya.
Dalam Rencana Strategis (Renstra) BP Batam ia menyebut lima poros utama pembangunan kota—mulai dari Teluk Tering sebagai pusat kota baru, New Nagoya sebagai kawasan modern, hingga koridor Bandara Hang Nadim–Nongsa sebagai gerbang digital masa depan Batam.
Sementara itu, Li Claudia Chandra menegaskan pentingnya kolaborasi nyata antara BP Batam dan insan media.
“Kami tidak hanya ingin media memberitakan, tapi juga melihat langsung proyek strategis di lapangan,” ujarnya.
Dialog santai namun bernas itu menggambarkan hubungan baru antara pemerintah dan media: bukan sekadar juru bicara, tapi mitra dalam menjaga arah pembangunan.
Ngopi Bareng Media kali ini menegaskan satu hal—Batam dibangun bukan hanya dengan investasi dan infrastruktur, tapi juga dengan kejujuran dan keterbukaan informasi.
Baca juga:BP Batam Tindak Tegas Chassis Kontainer Parkir Liar di Batu Ampar
Editor:Zalfirega