MATAPEDIA6.com, BATAM – Deputi Bidang Kebijakan Strategis dan Perizinan BP Batam, Sudirman Saad mengajak mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) terlibat aktif dalam pengembangan industri maritim nasional.
Ajakan itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam kegiatan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMRAH, Senin (21/7/2025).
Dalam sesi tersebut, Sudirman memaparkan peluang besar sektor kemaritiman di Batam dan sekitarnya, khususnya melalui program prioritas pengembangan Pelabuhan Logistik Internasional Batu Ampar. Ia menegaskan pentingnya memanfaatkan posisi strategis Batam di jalur pelayaran internasional Selat Malaka.
“BP Batam sedang mengakselerasi pengembangan industri maritim. Kami ingin Batam menjadi katalisator transformasi industri ini di Indonesia,” tegas Sudirman, mewakili Kepala BP Batam Amsakar Achmad.
Ia menjelaskan, sekitar 82.000 kapal dan 60 juta PP kargo melintas di Selat Malaka setiap tahun. BP Batam, lanjutnya, ingin menangkap peluang tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus menopang perekonomian nasional.
Salah satu langkah nyata BP Batam adalah mentransformasi pelabuhan di Kota Batam. Upaya ini membuahkan hasil positif, di antaranya peningkatan arus peti kemas sebesar 8 persen dari tahun 2023 ke 2024. Volume peti kemas naik dari 624.061 TEUs menjadi 673.343 TEUs terdiri atas 180 ribu TEUs domestik dan 493 ribu TEUs ekspor-impor.
BP Batam juga melakukan berbagai inovasi strategis, seperti digitalisasi layanan pelabuhan melalui penyempurnaan Batam Seaport Information Management System (B-SIMS), serta penerapan Batam Terminal Operating System (B-TOS) di Terminal Peti Kemas Batu Ampar.
Hasilnya, Batam berhasil menarik perhatian internasional. Pada 31 Maret 2024, kapal MV SITC Hakata memulai pelayaran perdana Direct Call ke China disusul MV Uni Active dari Evergreen Line pada 20 Agustus 2024.
“Sebagaimana arahan Presiden dan komitmen Kepala BP Batam, sektor strategis akan terus dioptimalkan agar Batam menjadi motor ekonomi nasional,” ujar Sudirman, doktor lulusan UGM.
Di akhir pemaparannya, Sudirman mendorong para mahasiswa agar terlibat aktif dalam ekosistem industri maritim.
“Transformasi industri ini butuh SDM unggul. Kami mengajak seluruh mahasiswa untuk menjadi bagian penting dari masa depan industri maritim Batam dan Indonesia,” tutupnya. (\*)