Calon Wakil Gubernur Provinsi Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, menyempatkan diri untuk melakukan ziarah ke Pulau Penyengat Tanjung Pinang, Jumat (13/9/2024). Matapedia6.com/Dok Bagus
MATAPEDIA6.com, BATAM – Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai sejarah. Hal ini lah yang mendorong calon wakil gubernur Provinsi Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, menyempatkan diri untuk melakukan ziarah ke Pulau Penyengat Tanjung Pinang, Jumat (13/9/2024).
Pulau Penyengat merupakan salah satu pulau yang menyimpan banyak sejarah di Kepri, bahkan pulau penyengat dinobatkan sebagai daerah cikal bakal bahasa Indonesia.
Di pulau Penyengat Nyanyang Haris Pratamura melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Sultan Riau Penyengat.
Usai salat Nyanyang melanjutkan perjalanan menuju makam Engku Hamidah, dilanjutkan berziarah ke Makam Raja Ali Haji, dan ziarah berakhir di Balai Adat Indra Perkasa.
Dalam kunjungannya didampingi oleh tim pemenangan pasangan Sahabat Ansar-Nyanyang (SAYANG) dan sejumlah tokoh agama dan masyarakat Pulau Penyengat.
Usai kunjungan, Nyanyang mengungkapkan rasa kagumnya memuji revitalisasi infrastruktur yang tertata rapi, dari mulai jalan yang mulus, Tong sampah setiap jalan, halte yang bagus hingga adanya beca motor listrik yang membuat aman dan nyaman untuk dilewati.
“Perubahannya luar biasa, tertata dengan bagus dan rapih suasana sangat nyaman, semoga ini akan terus terjaga,” kata Nyanyang.
Calon Wakil Gubernur Provinsi Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, menyempatkan diri untuk melakukan ziarah ke Pulau Penyengat Tanjung Pinang, Jumat (13/9/2024). Matapedia6.com/Dok Bagus
Nyanyang berharap Pemprov Kepri terus berkomitmen memperindah Pulau Penyengat sebagai salah satu destinasi wisata unggulan yang memiliki nilai historis dan budaya tinggi, terutama sebagai tempat lahirnya Bahasa Indonesia.
Revitalisasi yang dilakukan bukan hanya tentang pembangunan fisik, tapi juga berkaitan dengan pelestarian nilai-nilai budaya dan sejarah Pulau Penyengat yang diyakini akan menarik lebih banyak wisatawan datang sekaligus meningkatkan ekonomi lokal.
“Penyengat merupakan wisata bersejarah yang memiliki banyak manfaat bagi para pengunjung. Tidak hanya terdapat bangunan peninggalan sejarah saja, namun ada cerita yang penting yang perlu diketahui para generasi ke depan. Apalagi dari pulau ini lahir cikal bakal bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa nasional sampai hari ini,” ujar Nyanyang.
Menurutnya pulau Penyengat sangat bersejarah, sudah sepatutnya terus dijaga dan diperindah, dan ini tugas bersama bukan hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat setempat.