MATAPEDIA6.com, BATAM – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kepri lakukan penindakan terhadap 415 pengendara yang kedapatan melakukan pelanggaran lalulintas di Kepri, selama delapan hari pelaksanaan operasi Seligi 2024.
Dari 415 pelanggaran, Ditlantas Polda Kepri mencatat pelanggaran terbanyak dilakukan oleh pengemudi mobil, dimana tidak mengenakan sabuk pengaman saat berkendara.
Sementara pelanggaran terbanyak lainnya dilakukan oleh pengendara motor dimana tidak mengenakan helm saat berkendara.
Dirlantas Polda Kepri Kombes Pol Tri Yulianto menjelaskan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas tersebut dilaksanakan melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Tri merincikan selama delapan hari operasi Seligi 2024 dimana dari 415 pelanggaran yang ditindak sebanyak 261 tilang diberikan kepada pengendara yang tidak menggunakan sabuk pengaman dan ada sebanyak 10 tilang diberikan kepada pengemudi yang menggunakan handphone saat berkendara.
Selanjutnya ada sebanyak 107 tilang diberikan kepada pengendara yang tidak menggunakan helm dan 32 tilang diberikan kepada pengendara yang menggunakan plat palsu.
Sementara 5 tilang lainnya diberikan kepada penumpang yang tidak menggunakan helm.
Untuk kecelakaan di tahun 2024 sampai bulan Maret menurun dibanding tahun 2023 lalu, meski penurunan masih terlihat sedikit.
“Dua bulan lebih di tahun 2024 Ditlantas terdapat 22 kasus kecelakaan, dimana korban meninggal dunia (MD) sebanyak 2 orang, korban luka berat (LB) 8 orang, serta jumlah korban luka ringan (LR) 29 orang,” kata Tri.
Sementara tahun 2023 lalu dari Januari hingga Maret terdapat 23 kecelakaan dimana korban meninggal dunia 2 orang, korban luka berat (LB) 9 orang dan korban luka ringan (LR) 30 orang.
Ditlantas Polda Kepri terus melaksanakan kegiatan pre-emptif seperti penyuluhan lalu lintas (Binluh) dan sosialisasi keselamatan.
“Kita juga aktif melaksanakan gerakan keselamatan secara offline maupun online kepada siswa-siswi sekolah dan masyarakat sekitar, serta kepada perusahaan-perusahaan di Kepri,” kata Tri.
Pelaksanaan operasi di lapangan juga tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dengan memastikan penerapan mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan.
“Kita juga melakukan evaluasi secara berkelanjutan terhadap kegiatan dan tindakan yang dilakukan, dalam upaya peningkatan keselamatan berlalu lintas,” kata Tri.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega