MATAPEDIA6.com, JAMBI – Di usia 35 tahun, Badru Jaman Habibi resmi mengemban amanah sebagai Nahkoda atau Kapten KM Sembilang, kapal penyeberangan andalan rute Batam–Kuala Tungkal.
Pria kelahiran Bekasi ini dilantik pada Senin (28/7/2025), menggantikan kapten sebelumnya yang telah memasuki masa pensiun.
Habibi bukan sosok baru dalam dunia pelayaran. Sebelum bergabung dengan PT ASDP Indonesia Ferry pada 2013, ia telah mengarungi perairan Kalimantan Barat selama bertahun-tahun.
“Ombak besar, kapal oleng, terombang-ambing di laut sudah jadi makanan sehari-hari,” ujar Habibi dengan senyum tenang.
“Masalah keamanan laut pun bukan hal baru bagi saya.”tambahnya.
Di ASDP, Habibi memulai kiprahnya sebagai Mualim I atau Chief Officer, jabatan penting dalam struktur kapal.
Baca juga: Ombudsman Pantau Persiapan Arus Mudik di Pelabuhan Roro Punggur Batam
Namun, bukan hanya pengalaman teknis yang membuatnya dikenal kru dan penumpang. Habibi dikenal sebagai pribadi religius yang selalu menjaga ibadah, bahkan semasa masih menjadi Mualim I.
“Setiap pelayaran, kami usahakan salat berjamaah di deck 3, terutama Magrib, Isya, dan Subuh. Kalau cuaca memungkinkan, itu jadi rutinitas yang menenangkan di tengah lautan,” ujarnya.
Bahkan, setelah menjadi kapten, kebiasaan ini tetap dilanjutkan. “Saya hanya melanjutkan yang baik-baik dari kapten sebelumnya.”kata Habibi.
Tak jarang, setelah salat, Habibi membuka ruang bagi penumpang yang ingin berbagi siraman rohani.
“Kadang ada yang mau isi kultum setelah salat. Apalagi ada penumpang yang takut perjalanan malam atau ombak besar, jadi dengan kultum mereka lebih tenang,” jelasnya.
Habibi juga menitipkan pesan penting kepada seluruh penumpang dan kru, “Jangan tinggalkan salat. Mumpung masih sehat, tegakkan salat di manapun berada. Itu identitas kita sebagai Muslim.” pesannya.
KM Sembilang sendiri menjadi salah satu kapal favorit masyarakat lintas provinsi—mulai dari Jambi, Palembang, Bengkulu, Lampung hingga Pulau Jawa.
Kapal ini memiliki kapasitas 100 penumpang pejalan kaki, 10 truk besar, 10 lori, dan 10 kendaraan kecil.
Baca juga: Naik Roro dari Tungkal ke Batam Bisa Beli Tiket Online, Berantas Praktik Percaloan
Fasilitasnya lengkap ruang VIP full AC, ruang ekonomi, tempat tidur untuk penumpang umum dan sopir, musala, hingga klinik.
“Kami juga sediakan ruang terbuka di deck 3 bagi penumpang yang ingin merokok. Tapi di ruang penumpang, merokok dilarang. Dan kendaraan tidak boleh dinyalakan selama pelayaran,” tegasnya.
Habibi juga menekankan pentingnya keselamatan dalam pelayaran.
“Kalau tidak paham cara pakai pelampung atau prosedur evakuasi, tanya kru. Keselamatan itu nomor satu,” pesannya.
Santi, salah satu penumpang setia asal Kerinci, mengaku selalu memilih KM Sembilang untuk perjalanan pulangnya.
“Saya selalu nunggu jadwal KM Sembilang. Pesan tiketnya jauh-jauh hari secara online. Kapalnya bersih, full AC, nyaman banget. Biasanya saya buru-buru cari tempat duduk di VIP dekat colokan cas HP,” ungkapnya.
Penulis: Dalil |Editor: Zalfirega