MATAPEDIA6.com, BATAM – Hujan deras yang mengguyur kawasan Batu Aji dan Sagulung pada Minggu (18/5/2025) siang nyaris menyebabkan saluran drainase induk di Jalan Pahlawan, tepatnya di depan Makam Pahlawan, meluap.
Meski hujan hanya berlangsung kurang dari satu jam sejak pukul 11.30 WIB, debit air meningkat drastis hingga menyisakan hanya sekitar 10 sentimeter dari bibir saluran.
Kondisi ini memperkuat status Jalan Pahlawan dan Jalan R Suprapto, khususnya di depan Perumahan Buana Raya, sebagai kawasan langganan banjir setiap kali hujan turun.
Saluran drainase induk yang ada saat ini dinilai tidak mampu menampung volume air yang berasal dari berbagai kawasan pemukiman di sekitarnya.
Menurut warga setempat, air yang masuk ke saluran induk Jalan Pahlawan berasal dari berbagai titik, mulai dari RSUD EF, Perumahan Masyeba, Puskopkar, Sierra, hingga ke arah Simpang Tobing.
Namun, aliran air tersebut terhambat oleh ukuran gorong-gorong yang kecil, terutama di bawah Jalan R Suprapto.
“Di R Suprapto itu cuma ada dua gorong-gorong kecil. Padahal air datang dari banyak perumahan. Jadi wajar saja tiap hujan deras, pasti banjir,” ungkap Angga, warga Perumahan Masyeba.
Permasalahan diperparah dengan tumpukan sampah yang ikut terbawa arus hujan, menyumbat saluran air, serta hilangnya daerah resapan.
Di kawasan depan Perumahan Sierra, lahan resapan yang dulunya menampung air kini telah berubah menjadi kompleks perumahan baru.
“Dulu masih ada resapan air, sekarang semua sudah ditimbun. Tiap hujan deras, komplek kami pasti kebanjiran,” ujar Yanti, warga Mitra Mall Sierra.
Ia menambahkan bahwa kawasan Sierra memang berada di dataran yang lebih rendah dibanding perumahan lain, membuat banjir sulit dihindari.
Yanti berharap Pemerintah Kota Batam mulai memperhatikan dampak pembangunan yang tidak memperhitungkan aspek drainase dan resapan air.
“Pemerintah jangan cuma fokus bangun perumahan atau jalan, tapi juga pikirkan dampaknya. Kalau terus begini, Batam bisa jadi kota banjir,” tegasnya.
Warga mendesak agar Pemko Batam segera memperlebar gorong-gorong dan memperbaiki sistem drainase secara menyeluruh, agar tidak terjadi bencana banjir yang lebih parah ke depannya.
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega