MATAPEDIA6.com, BATAM – Murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 013 Sekupang, Batam, harus berjuang melewati jembatan penyeberangan tanpa atap yang membentang di atas saluran drainase besar saat pergi atau pulang sekolah.
Kondisi ini sangat memprihatinkan apalagi saat kondisi hujan dimana murid haru basah saat melewati jembatan tersebut.
Kondisi jembatan yang tidak memiliki atap serta pagar pembatas yang kurang aman memicu kekhawatiran orang tua. Mereka takut anak-anak tercebur ke dalam drainase saat melintas yang bisa membahayakan keselamatan anak mereka.
“Kalau hujan, anak-anak harus berlari agar tidak basah kuyup. Pagar jembatan juga tidak begitu aman. Ini akses utama keluar masuk anak-anak, seharusnya keamanan dan kenyamanannya diperhatikan,” kata Susanti, orang tua dari salah satu murid SDN 013.
Jembatan sederhana yang digunakan murid di Marina ini dibangun secara swadaya oleh warga sekitar untuk memperpendek jarak dari komplek ke sekolah.
Namun karena keterbatasan biaya dan dikerjakan dengan swadaya jembatan ini apa adanya hanya bisa dilalui pejalan kaki.
“Pagarnya bisa dipanjat, dan air di bawahnya deras. Kami takut anak-anak jatuh atau terseret arus. Semoga ada perhatian dari pemerintah untuk membangun jembatan yang lebih aman dan nyaman. Kalau bisa, diberi atap agar anak-anak tidak basah,” ujar Yulita, orang tua murid SDN 013 lainnya.
Sementara Kepala SDN 013, Musarman, turut menyuarakan harapan yang sama, pihak sekolah telah menyampaikan permintaan kepada Dinas Pendidikan untuk membangun jembatan yang lebih besar dan permanen demi keamanan murid-murid.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Meizon