MATAPEDIA6.com, JAKARTA – Pengusaha jalan tol Indonesia Jusuf Hamka, rencanakan hari ini menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Kader Golkar, setelah sebelumnya Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Pengunduran diri Ketua Umum Golkar tersebut membuat pria yang akrab disapa Babah Alun itu ikut mengundurkan diri sebagai kader Golkar.
Dikutif dari Tribunnews.com, saat dikonfirmasi para awak media Jusuf Hamka menyebut surat pengunduran diri akan diberikan langsung kepada Sekjen Golkar, Lodewijk F Paulus di Kantor DPP Partai Golkar pada pukul 10.00 WIB.
“Hari ini, Senin, jam 10.00 WIB pagi, saya menyerahkan surat pengunduran diri kepada sekretaris jenderal Golkar di DPP Slipi,” kata Jusuf Hamka kepada awak media, Senin (12/4/2024)
Jusuf Hamka mengatakan ada sejumlah alasan dirinya mundur dari Golkar, dimana pertama, keluarganya tidak setuju dirinya terjun ke politik.
“Sejak awal memang keluarga tidak setuju saya berpolitik. Waktu saya dicalonkan keluarga bilang nggak usah berpolitik,” kata Jusuf.
Alasan lainnya mengundurkan diri dari kader Golkar karena akan memiliki cucu sebentar lagi.
“Keluarga meminta saya lebih baik membuat masjid di Indonesia, di seluruh Indonesia,” kata Jusuf.
“Anak-anak saya bilang, buat seribu masjid seluruh provinsi paling tidak 38 provisi ada Masjid Baba Alun. Jadi keluarga sarankan udah jadi orang bebas, jadi pekerja sosial sesuai cita, sesuai bunda Theresa. Ya sudah kembali lagi ke khittoh, khittohnya kan sebagai bunda Theresa maunya,” kata Jusuf Hamka.
Hal yang terpenting kata Jusuf Hamka, dirinya mundur dari kader Golkar karena kecewa Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar.
Dia meyakini Airlangga sudah terzalimi oleh pihak tertentu. Dia pun khawatir kejadian itu nantinya akan menimpanya sebagai kader Golkar.
“Saya melihat Pak Airlangga terzalimi saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi,” ungkapnya.
Namun, Jusuf Hamka enggan merinci maksud kejadian kasar dan keras yang dialami Airlangga.
“Saya cuman bisa kasih clue politik itu ternyata kasar dan keras, saya akan jadi pekerja sosial. Saya adalah milik semua warga, jadi bukan warga Jakarta aja atau warga jabar. Saya ingin jadi milik semua warga semua rakyat dari Nusantara,” katanya.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Meizon