MATAPEDIA6.com, JAMBI – Arus balik libur sekolah mulai memuncak di Pelabuhan Roro Kualatungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Akibat salah satu kapal Roro andalan, KM Satria Pratama, masuk masa perbaikan (docking), antrean kendaraan pun mengular hingga ke halaman rumah warga, Selasa (8/7/2025).
Kepala Dinas Perhubungan Tanjung Jabung Barat, Syamsul Juhari Harahap, mengatakan kondisi ini terjadi akibat lonjakan penumpang pada masa arus balik dan berkurangnya armada kapal yang beroperasi.
“Saat ini hanya KM Sembilang yang beroperasi. KM Satria Pratama sedang masuk docking sejak awal Juli dan belum ada kapal pengganti. Ini yang menyebabkan antrean kendaraan menjadi panjang,” ujar Syamsul saat ditemui di pelabuhan.
Menurut data Dishub, jumlah kendaraan yang antre di pelabuhan mencapai 46 unit lori dan sekitar 20 kendaraan kecil.
Padahal kapasitas KM Sembilang maksimal hanya sekitar 30 kendaraan per trip, dengan pembagian antara kelas kendaraan besar dan kecil.
Meskipun antrean kendaraan padat, Syamsul memastikan pelayanan untuk penumpang pejalan kaki masih dalam kondisi aman dan terkendali.
Jumlah penumpang rata-rata berkisar 200 orang per hari, masih di bawah kapasitas manifes kapal yang mampu mengangkut hingga 350 orang.
Untuk mengatasi kepadatan, Dishub Tanjab Barat sebenarnya telah menyiapkan sistem tiket online dan penggunaan barcode sejak Februari 2025. Namun implementasinya belum sepenuhnya berjalan.
Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, RT se-Kota Jambi Gelar Gotong Royong Massal
“Kami ingin antrean lebih tertib dan transparan dengan sistem barcode. Supir kendaraan juga bisa bergabung dalam grup antrean yang kami siapkan agar lebih terkoordinasi,” jelas Syamsul.
Dia mengimbau masyarakat dan pengemudi kendaraan untuk bersabar dan mematuhi aturan antrean.
Pemerintah berupaya agar tidak ada pihak yang dirugikan, terutama dari segi biaya tambahan seperti makan, penginapan, atau akomodasi lain akibat menunggu berhari-hari.
Kepala Dinas Perhubungan Tanjung Jabung Barat, Syamsul Juhari Harahap
“Kalau tidak libur sekolah dan kapal tidak masuk docking, kondisi seperti ini tak akan terjadi. Biasanya semua kendaraan langsung terangkut dalam satu hari,” ujarnya.
Santo, salah satu sopir lori yang membawa barang kiriman, mengaku sudah seminggu tertahan di pelabuhan karena keterbatasan kapal.
“Kalau situasi normal, saya hanya sehari di sini. Tapi sekarang sudah seminggu antre, belum berangkat juga,” keluhnya.
Sebagian pengemudi bahkan memilih memarkir kendaraan di luar pelabuhan dan menginap di rumah kerabat sembari menunggu giliran menyebrang.
Syamsul menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Jembatan Nusantara untuk segera mengirimkan kapal pengganti.
Informasi terakhir menyebutkan KM Satria Pratama akan kembali beroperasi dalam pekan ini.
“Kami terus upayakan solusi agar pelayanan berjalan lancar. Kami tidak ingin ada masyarakat yang dirugikan, apalagi harus bermalam berhari-hari di pelabuhan,” pungkasnya.
Penulis: Dalil |Editor: Zalfirega