Kim Jong Un Minta Wanita di Negaranya Lahirkan Banyak Bayi, Angka Kelahiran Sangat Rendah

Kamis, 7 Desember 2023 - 08:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kim Jong Un meneteskan air mata saat berbicara di Pertemuan Ibu Nasional dan  mendesak perempuan untuk meningkatkan angka kelahiran di negaranya. Matapedia6/net

Kim Jong Un meneteskan air mata saat berbicara di Pertemuan Ibu Nasional dan mendesak perempuan untuk meningkatkan angka kelahiran di negaranya. Matapedia6/net

MATAPEDIA6.com, KORUT – Angka kelahiran di Korea Utara sedang menurun. Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa, rata-rata jumlah anak yang dilahirkan di Korea Utara oleh seorang ibu mencapai 1,8 pada tahun 2023.

Melihat rendahnya angka kelahiran di negeri komunis tersebut pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menangis berderai air mata saat meminta perempuan Korea Utara untuk memiliki lebih banyak bayi lagi.

Dalam ssalah satu kegiatan Kim Jong Un menangis saat meminta perempuan Korea Utara untuk memiliki lebih banyak bayi.

Kim Jong Un terekam menangis saat memohon kepada perempuan Korea Utara untuk memiliki lebih banyak anak.

Dalam sebuah video, pemimpin tertinggi Korea Utara tersebut menyeka matanya dengan sapu tangan putih saat menyampaikan permohonan kepada wanita agar melahirkan anak lebih banyak.

Sang diktator menitikkan air mata saat berbicara di Pertemuan Ibu Nasional dan mendesak perempuan untuk meningkatkan angka kelahiran di negaranya.

Menurut laporan media, dia berkata, “Menghentikan penurunan angka kelahiran dan memberikan perawatan dan pendidikan anak yang baik adalah urusan keluarga yang harus diselesaikan bersama dengan ibu kita”.

Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa, jumlah rata-rata anak yang dilahirkan di Korea Utara oleh seorang ibu mencapai 1,8 anak pada tahun 2023 di tengah penurunan angka kelahiran yang berkepanjangan dalam beberapa dekade terakhir.mata

Angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan negara tetangga Korea Utara yang juga mengalami tren penurunan.

Tingkat kesuburan Korea Selatan adalah yang terendah di antara negara-negara maju.

Hal ini terutama disebabkan oleh persaingan pasar sekolah, lemahnya layanan penitipan anak, budaya perusahaan yang berpusat pada laki-laki, dan lain-lain.

Pada tahun 1970an-80an, Korea Utara menerapkan program pengendalian kelahiran untuk memperlambat pertumbuhan populasi pascaperang.

Namun, populasinya mulai menurun di wilayah tersebut setelah terjadi bencana kelaparan pada pertengahan tahun 1990-an yang diperkirakan telah menewaskan ratusan ribu orang.

Dalam upaya mengatasi rendahnya angka kelahiran, Korea Utara memperkenalkan serangkaian manfaat bagi keluarga dengan tiga anak atau lebih, termasuk pengaturan perumahan gratis, subsidi negara, makanan, obat-obatan, dan perlengkapan rumah tangga gratis, serta tunjangan pendidikan untuk anak-anak pada tahun ini.

Mengutip laporan Hyundai Institute, harian Inggris mengatakan bahwa Korea Utara diperkirakan akan mengalami penyusutan populasi mulai tahun 2034 dan memperkirakan populasinya akan berkurang menjadi 23,7 juta pada tahun 2070.(lci)

Berita Terkait

OJK Tanamkan Nilai Integritas kepada Mahasiswa ULM Lewat Kampanye In Camp
JNE dan TIKI Tebar Semangat Idul Adha dengan Kurban, Promo, dan Khitanan Massal
BI dan OJK Luncurkan Hackathon 2025, Dorong Layanan Keuangan Digital Inklusif
Indosat Ooredoo Hutchison Resmikan AI Experience Center di Jayapura, Dorong Pemanfaatan AI di Indonesia Timur
OJK Panggil Rupiah Cepat, Tindaklanjuti Keluhan Warga Terima Pinjaman Tanpa Persetujuan
Digiland Run 2025 Gaet Ribuan Pelari, Resmi Sandang Label Dunia
Prabowo Disambut Meriah di Thailand, Dua Bocah NTT Sampaikan Harapan Soal Pendidikan
Koneksi Lancar di Tanah Suci Kini Lebih Simpel dengan Paket IM3 SimpelRoam Haji

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 13:36 WIB

OJK Tanamkan Nilai Integritas kepada Mahasiswa ULM Lewat Kampanye In Camp

Sabtu, 7 Juni 2025 - 20:24 WIB

JNE dan TIKI Tebar Semangat Idul Adha dengan Kurban, Promo, dan Khitanan Massal

Kamis, 5 Juni 2025 - 19:56 WIB

BI dan OJK Luncurkan Hackathon 2025, Dorong Layanan Keuangan Digital Inklusif

Jumat, 23 Mei 2025 - 15:53 WIB

Indosat Ooredoo Hutchison Resmikan AI Experience Center di Jayapura, Dorong Pemanfaatan AI di Indonesia Timur

Jumat, 23 Mei 2025 - 09:40 WIB

OJK Panggil Rupiah Cepat, Tindaklanjuti Keluhan Warga Terima Pinjaman Tanpa Persetujuan

Berita Terbaru