MATAPEDIA6.com, BATAM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batam mencatat pencapaian luar biasa dengan memanen 50 kilogram kacang panjang hasil pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Panen ini menjadi bagian dari program yang mendukung ketahanan pangan nasional serta mencerminkan keberhasilan pembinaan warga binaan untuk mandiri dan produktif.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Batam, Heri Aguswanto, menyampaikan bahwa panen ini merupakan wujud nyata kontribusi Lapas Batam terhadap Program Ketahanan Pangan, Program Asta Cita Presiden Prabowo, dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia.
“Kami bangga dengan hasil ini. Sebanyak 50 kilogram kacang panjang berhasil dipanen dari area perkebunan Lapas. Ini adalah hasil kerja keras dan komitmen warga binaan yang mengikuti pembinaan kemandirian,” kata Heri.
Program pembinaan ini dilakukan di area perkebunan Lapas Batam yang telah disiapkan untuk berbagai jenis tanaman. Kacang panjang dipilih karena memiliki waktu panen relatif singkat, hanya membutuhkan 45 hari sejak penanaman.
“Pembinaan ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga memberikan keterampilan kepada warga binaan yang bermanfaat setelah mereka kembali ke masyarakat,” jelas Heri.
Hasil panen kacang panjang digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagian diberikan kepada keluarga warga binaan, sebagian lagi dimasak bersama petugas dan warga binaan, serta dijual kepada pegawai lapas dan pasar lokal. Langkah ini memastikan hasil panen memberikan manfaat nyata bagi banyak pihak.
“Program ini tidak hanya memberikan hasil nyata dalam bentuk sayuran berkualitas, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan semangat kemandirian di kalangan warga binaan,” tambah Heri.
Heri juga berharap program pembinaan ini dapat terus ditingkatkan. “Kami ingin pembinaan seperti ini terus berkembang sehingga Lapas Batam bisa menjadi contoh dalam mengelola program ketahanan pangan dan kemandirian warga binaan,” ujarnya.
Panen kacang panjang ini menjadi bukti pembinaan di Lapas Batam tidak hanya fokus pada pemulihan moral dan mental, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci | Editor: Zalfirega