MATAPEDIA6.com, BATAM – Miris dan sangat memprihatinkan, bertaruh nyawa hanya untuk mencari sesuap nasi. Inilah kata-kata yang tepat terhadap apa yang dirasakan oleh belasan karyawan pengepakan atau pembungkusan semen Solusi Bangun Andalas yang ada di Batuampar Kota Batam.
Video kondisi tempat kerja dimana debu cukup banyak viral di media sosial yang ada di Kota Batam baru-baru ini.
Para pekerja terlihat beraktifitas di dalam ruangan yang penuh dengan debu, bahkan saking tebalnya debu semen yang di dalam ruang tersebut jarak pandang sangat terbatas.
Dalam video yang beredar karyawan yang ada dalam ruangan mengatakan mesin menyedot debu rusak. “Ah gini lah kerjanya, debunya ehh,” katanya.
“Debu debu, bocor-bocor, semangat semangat,” kata Karyawan.
Sementara informasi yang dikembangkan di lapangan dari pekerja yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan kejadian tersebut sudah berlangsung lama.
“Kita sudah sering sampaikan kepada pimpinan di Batam, tetapi tidak ada respon, bahkan sampai saat ini belum ada tindakan perbaikan,” katanya.
Sementara diketahui untuk pengepakan semen Solusi Bangun Andalas atau semen andalas di Batam di kelola oleh PT Rajawali.
Media ini masih berusaha meminta konfirmasi dari pihak perusahaan mengenai pengelolaan packing semen andalas di Batam. Media ini juga belum dapat konfirmasi resmi dari perusahaan.
Sementara mengenai kejadian tersebut Kadisnaker Kota Batam Rudi Syakyakirti yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya belum mendapat informasi mengenai kondisi tersebut.
“Kita baru tau dari video yang beredar di media sosial,” terangnya.
Dia menjelaskan pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan survei ke lapangan untuk memastikan kondisi tersebut.
“Kita akan segera turun ke lapangan, kita belum bisa kasih komentar,” kata Rudi.
Di tempat terpisah Anggota Komisi III DPRD Kota Batam Tumbur Hutasoit yang dikonfirmasi sangat menyayangkan kondisi tersebut.
“Ini tempat kerja sudah tidak manusiawi. Kita harap para pengusaha tidak hanya mau untung, tetapi harus memikirkan karyawan, terutama kesehatan karyawan,” katanya.
Tumbur meminta agar membuat laporan ke DPRD Kota Batam, agar dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP). “Informasi ini akan kita tampung, nanti kita akan sampaikan dalam rapat komisi,” kata Tumbur.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Maizon