MATAPEDIA6.com, BATAM – Mahasiswa Politeknik Kota Batam, berikan pelatihan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam, desain grafis dan manajemen bisnis.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memasarkan produk hasil kerajinan WBP yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam.
Kepala Lapas Kelas IIA Batam Heri Kusrita mengatakan pelatihan dilaksanakan di Lapas Batam oleh Mahasiswa dari Politeknik Negeri Batam.
Kehadiran mahasiswa tersebut sangat membantu warga binaan dalam belajar berbagai hal melalui internet, dan hal ini juga sangat bermanfaat bagi warga binaan setelah selesai menjalani masa tahanan.
Mahasiswa Politeknik Negeri yang hadir di Lapas terdiri dari berbagai jurusan seperti Manajemen Bisnis, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Informatika.
Heri menjelaskan pelatihan tersebut bertujuan dalam memberikan pembinaan keterampilan kepada warga Binaan, sebagai bekal bagi yang bersangkutan disaat selesai menjalani masa tahanan.
“Kegiatan Bina Lapas lapas ini juga sama hal seperti yang pernah kita lakukan pada tahun 2022 yakni pelatihan Pengelasan. Untuk tahun 2024 ini kita melakukan berbagai pelatihan kepada warga binaan, sesuai dengan tema yang kita buat yakni kreatif,” kata Heri.
Kegiatan ini juga mendapat pendampingan dari Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Batam yang diwakili oleh Kasubsi Bimker Hasja Seksi Kegiatan kerja lapas Batam.
Heri menjelaskan Pelatihan yang dilaksanakan mengajarkan tentang Pemasaran Produk Serta Desain Grafis dasar bagi warga binaan, agar terciptanya suatu kreatifitas jika sudah kembali kemasyarakatan.
Sementara saat ini kata Heri ada berbagai macam hasil produk yang dihasilkan oleh warga binaan, seperti mebel, Roti, tempe.
“Untuk mebel masih sebatas digunakan di lapas begitu juga dengan tempe masih dikonsumsi khusus di dalam Lapas,” terangnya.
Sementara untuk Roti sendiri pihak Lapas masih menunggu nama paten Roti yang saat ini sedang dalam pengajuan.” Untuk produksi kita sebenarnya sudah bagus, baik dari segi jumlah dan pengemasan, hanya saja nama paten Roti belum keluar, jadi belum bisa kita pasarkan ke luar,” kata Heri.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Meizon