MATAPEDIA6.com, BATAM – PT PLN Batam melangkah agresif memperkuat sistem kelistrikan Kepulauan Riau lewat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Batam #1berkapasitas 120 megawatt di Kabil.
Pembangkit baru ini disebut bakal menjadi tulang punggung energi industri Batam yang tengah tumbuh pesat.
Penandatanganan kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) dilakukan antara PLN Batam dan konsorsium pelaksana yang terdiri atas PT PP (Persero) Tbk, PT Atamora Tehnik Makmur, dan PT Sinergi Pratama Sukses.
Baca juga: PLN Batam Bangun PLTGU 120 MW, Gandeng Bank Lewat Skema Pembiayaan IMBT
Acara berlangsung di Kantor Unit Bisnis Batam Energy System (UB BES) PLN Batam, Jakarta, dihadiri jajaran direksi, komisaris, serta mitra proyek.
Direktur Utama PLN Batam Kwin Fo menyebut proyek ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan pembiayaan berbasis syariah dengan skema Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) bersama konsorsium lembaga keuangan, seperti Bank Maybank Indonesia CIMB Niaga dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
“Proyek ini langkah besar membangun sistem energi yang tangguh dan efisien di Batam. Dengan dukungan mitra keuangan dan pelaksana proyek, kami optimistis PLTGU Batam #1 akan menjadi proyek percontohan nasional,” ujar Kwin Fo, dikutip dalam keterangannya Minggu (19/10/2025).
Baca juga: PLN Batam Catat Sejarah Penjualan REC Perdana, Dorong Industri Gunakan Energi Hijau
Pembangkit ini akan menggunakan teknologi combined cycle— menggabungkan dua turbin gas, dua Heat Recovery Steam Generator (HRSG), dan satu turbin uap — untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar sekaligus menekan emisi karbon.
Proyek senilai triliunan rupiah itu ditargetkan mulai dibangun tahun ini dan beroperasi pada September 2028. Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PT PP sekaligus Ketua KSO proyek, Yul Ari Pramuraharjo menegaskan komitmen konsorsium dalam menjalankan proyek sesuai standar tertinggi keselamatan, kualitas, dan tata kelola.
“Kami segera menandatangani perjanjian dengan Siemens untuk pengadaan gas turbin, termasuk pembukaan Letter of Credit dan penerbitan Purchase Order,” kata Yul.
Menurut Yul, pembangunan PLTGU ini bukan sekadar menambah kapasitas listrik, tetapi memperkuat kepercayaan terhadap kemampuan industri nasional menggarap proyek energi berskala besar.
“Kami berharap proyek ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat Batam dan mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah,” ujarnya.
Baca juga:Batam Jadi Magnet Ekonomi Digital, PLN Pasok Listrik Premium 90 MVA untuk Diamond Data Center
Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari strategi PLN Batam mendukung transisi energi bersih nasional menuju target Net Zero Emission 2060.
Dengan hadirnya PLTGU Batam #1, sistem energi Batam diharapkan semakin andal untuk menopang kawasan industri dan investasi baru di Kepulauan Riau.*

















