Ratusan Karyawan Terancam, PT Maruwa Indonesia Setop Operasi Mendadak

Sabtu, 24 Mei 2025 - 14:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Maruwa Indonesia Tanjunguncang, Batam. Foto:Dok/Ist

PT Maruwa Indonesia Tanjunguncang, Batam. Foto:Dok/Ist

MATAPEDIA6.com, BATAM– Produksi mendadak berhenti, ratusan karyawan terkatung-katung tanpa kejelasan. PT Maruwa Indonesia, perusahaan manufaktur di Batam yang bergerak di bidang Flexible Printed Circuit (FPC), menghentikan seluruh kegiatan operasional sejak awal April 2025.

Keputusan sepihak ini memicu konflik dengan para pekerja yang kehilangan mata pencaharian tanpa kepastian hak normatif. Penyebab utama penghentian produksi disebut karena terputusnya pasokan bahan baku dari perusahaan mitra di Malaysia.

Namun, di balik alasan itu, muncul tudingan bahwa perusahaan mulai memindahkan material produksi ke Jepang, mengindikasikan kelanjutan operasi di luar negeri, sementara cabang Batam ditinggalkan.

Karyawan mengaku diliburkan sejak 9 April tanpa penjelasan tertulis. Informasi penutupan hanya disampaikan secara lisan, tanpa kejelasan soal gaji, pesangon, maupun kompensasi.

“Kami tidak tahu nasib kami. Gaji belum dibayar, pesangon tidak jelas,” ujar salah satu pekerja yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Situasi ini mendorong Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Batam dan Polsek Batuaji turun tangan. Kepala Disnaker Batam, Rudi Syakiakirty, membenarkan bahwa produksi telah berhenti dan mediasi sedang berlangsung.

“Benar, perusahaan sudah tidak melakukan produksi. Kami sedang memediasi,” katanya, pada matapedia6, Sabtu (24/5/2025).

Namun, mediasi belum menemui titik terang. Manajemen hanya menawarkan pesangon sebesar 0,5 kali masa kerja (0.5N), yang dinilai melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Ironisnya, pihak keuangan perusahaan menyebut dana cadangan untuk pesangon dan pensiun sebenarnya sudah tersedia.

Karyawan juga menuding perusahaan menunggak iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Sementara itu, 205 pekerja terdampak — terdiri dari 49 karyawan tetap dan 156 kontrak — terus mendesak pemerintah untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.

Pihak manajemen melalui HRD Sumanti saat dihubungi dan dikonfirmasi melalui pesan singkat belum merespons hingga berita ini diunggah.

Sementara pada Jumat (23/5/2025). Mediasi antara manajemen PT Maruwa Indonesia dan karyawan kembali gagal. Pertemuan yang difasilitasi Disnaker Batam dan Polsek Batu Ajj tak menghasilkan kesepakatan.

Hak-hak karyawan masih belum jelas, situasi makin memanas.Likuidator yang ditunjuk perusahaan Jepang itu tak memberi kepastian soal pemenuhan hak pekerja.

Saat dicecar soal aset dan kewajiban perusahaan, sang likuidator memilih bungkam. Diamnya pihak manajemen memicu ketegangan di antara karyawan yang terus bertahan menuntut hak mereka.

Wakapolsek Batu aji, AKP Rosyid, memastikan situasi tetap kondusif meski mediasi menemui jalan buntu.

“Kami pastikan tidak ada keributan. Polisi tetap berjaga,” ujarnya kepada wartawan.

Penulis:Rega|Editor:Miezon

Berita Terkait

Kebakaran Landa Gedung Indofood di Batam, Diduga Korsleting Listrik
Enam Kapolsek di Batam Berganti, Kapolresta Tekankan Pelayanan dengan Pendekatan Humanis
117 Kepala Keluarga Sudah Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon
Disdukcapil Bakal Pindahkan Layanan Cetak KTP ke Kecamatan
Warga Kavling Sagulung Bahagia Tagih Janji Lurah Sei Lekop, SK RT Belum Dicabut
Formasi Lengkap, Kepala BP Batam Minta Pejabat Baru Langsung Tancap Gas Majukan Kota
Sagulung Juarai Lomba Menu Sehat B2SA, PKK Tampil Inovatif dan Menginspirasi
Kemenag Batam Santuni 100 Anak Yatim dan Difabel, Dorong Kepedulian Sosial Jadi Tradisi

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 22:08 WIB

Kebakaran Landa Gedung Indofood di Batam, Diduga Korsleting Listrik

Senin, 7 Juli 2025 - 21:45 WIB

Enam Kapolsek di Batam Berganti, Kapolresta Tekankan Pelayanan dengan Pendekatan Humanis

Senin, 7 Juli 2025 - 19:42 WIB

117 Kepala Keluarga Sudah Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon

Senin, 7 Juli 2025 - 13:03 WIB

Disdukcapil Bakal Pindahkan Layanan Cetak KTP ke Kecamatan

Sabtu, 5 Juli 2025 - 14:12 WIB

Warga Kavling Sagulung Bahagia Tagih Janji Lurah Sei Lekop, SK RT Belum Dicabut

Berita Terbaru

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Rony Widijarto saat bincang dengan media di kantor BI Kepri, Selasa (8/7/2025). Foto;Zalfirega

Bisnis

BI Kepri: Transaksi QRIS Tembus Rp 3,34 Triliun

Selasa, 8 Jul 2025 - 22:28 WIB

Anggota komisi I DPRD Kota Batam Muhammad Mustofa

Hukum Kriminal

DPRD Siap Kawal Aspirasi Korban Penipuan Kavling Bodong di Sagulung

Selasa, 8 Jul 2025 - 17:49 WIB