MATAPEDIA6.com, BATAM – Schneider Electric Indonesia memperkuat inisiatif nasional Gerakan ‘Listrik Aman’ melalui dua pendekatan utama: peningkatan kompetensi teknis tenaga instalatur listrik dan penciptaan ekosistem pendidikan vokasi yang adaptif terhadap transformasi digital industri.
Di kota Batam, upaya ini diwujudkan dalam kolaborasi strategis bersama Politeknik Negeri Batam (Polibatam) serta pelatihan intensif bagi instalatur bersertifikat.
Pada ajang Innovation Day Batam 2025 yang digelar di Hotel Marriott Harbour Bay beberapa hari lalu Schneider Electric dan Politeknik Negeri Batam menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendirikan area showcase teknologi di lingkungan kampus. Showcase seluas 12 meter persegi ini menghadirkan solusi digital dan otomasi terkini yang dapat diakses oleh lebih dari 12.000 mahasiswa setiap tahunnya.
“Kolaborasi ini bukan hanya transfer teknologi, tapi juga transformasi cara belajar. Mahasiswa kini bisa belajar langsung dari industri, bukan hanya dari buku,” ujar Ir. Bambang Hendrawan, Direktur Polibatam dalam keterangannya kala itu.
Showcase ini akan memperkuat pengalaman praktis mahasiswa di bidang Teknik Elektro, Mesin, dan Informatika. Selain itu, kerja sama juga mencakup program magang, rekrutmen, riset terapan, hingga pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan industri 4.0.
Gerakan Listrik Aman: Dari Kampus ke Komunitas
Selain memperkuat sektor pendidikan, Schneider Electric juga membawa semangat Gerakan Listrik Aman ke masyarakat luas. Salah satu inisiatif utamanya adalah pelatihan instalatur listrik yang digelar langsung di pabrik mereka di kawasan Batamindo Industrial Park beberapa bulan yang lalu. Dalam sesi tersebut, 100 instalatur menerima pelatihan teknis mengenai pemasangan MCB dan RCBO yang sesuai standar keselamatan.
“Masih banyak yang belum tahu bahwa RCBO mampu menyelamatkan nyawa. MCB saja tidak cukup. RCBO mendeteksi kebocoran arus dan langsung memutus listrik sebelum terlambat,” jelas Petrus Hasudungan, Regional Sales Director Schneider Electric Indonesia.
GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa), seperti RCCB dan RCBO, kini menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan kebakaran rumah akibat arus bocor. Melalui edukasi berkelanjutan, Schneider berharap penggunaan perangkat berstandar SNI ini bisa menjadi kewajiban di setiap instalasi listrik rumah tangga dan gedung.
Baca juga: Schneider Electric Gencarkan Budaya Keselamatan Listrik Lewat Edukasi dan Inovasi Teknologi GPAS
Editor:Zalfirega