Sekda Batam Tinjau Lokasi Pasar Tanjung Banun: Solusi Belanja Praktis untuk Masyarakat

Sabtu, 4 Januari 2025 - 20:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jefridin tengah meninjau proses pembangunan pasar Tanjung Banon, Sabtu (4/1). Foto:Diskominfo

Jefridin tengah meninjau proses pembangunan pasar Tanjung Banon, Sabtu (4/1). Foto:Diskominfo

MATAPEDIA6.com, BATAM– Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam Jefridin meninjau lokasi pembangunan pasar Tanjung Banun, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

“Keberadaan pasar ini tentunya untuk memudahkan masyarakat yang tinggal di sini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika pasar sudah ada, tidak perlu jauh-jauh berbelanja, ” ujar Jefridin dikutip dalam laman media center, Sabtu (4/1/2024).

Sebagai mana diketahui, Kampung baru itu sebagai pengganti kampung tua yang menjadi bagian dari rencana kawasan proyek Rempang Eco City.

Lokasi kampung baru tersebut saat ini kosong dan tengah dibangun fasilitas sosial untuk masyarakat. Pemerintah janji percepat proses pembangunan.

“Bahwa pasar ini akan memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Selain pasar, BP Batam juga merencanakan pembangunan fasilitas sosial seperti masjid, gereja, dan sekolah, terminal dan dermaga. Pemerintah juga telah membangun fasilitas umum agar akses di kawasan hunian membuat masyarakat nyaman.

“Atas nama Pemerintah Daerah mengapresiasi pemenuhan fasilitas umum maupun sosial yang akan dibangun di kawasan hunian baru bagi keluarga yang terdampak proyek nasional ini. Mudah-mudahan masyarakat merasa nyaman menetap di sini,” tuturnya.

Diketahui BP Batam telah membangun rumah tipe 45 dengan luas tanah 500 meter persegi sebagai bagian dari proyek Rempang Eco City.

Proyek ini tertuang dalam Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023, yang merupakan perubahan ketiga atas peraturan sebelumnya.

Pembangunan ini bertujuan untuk menyediakan hunian bagi warga yang terdampak proyek nasional, dengan fasilitas lengkap untuk mendukung kehidupan masyarakat setempat.

Namun sebagian warga Pulau Rempang menolak relokasi karena mengaku berdampak pada mata pencarian serta kampung halaman, meskipun sebagian dari warga mendukung investasi jika kondisi dan prosesnya lebih transparan dan inklusif. 

Cek berita artikel lainnya di Google News

Penulis:Dhea|Editor:Miezon

Berita Terkait

Insiden First Club Batam, Manajemen Tegaskan Pengunjung Terlibat Bukan LC
Hari Raya Idul Adha, First Club Peduli Salurkan Ribuan Sembako
Ibu-Ibu Pingsan Saat Rebutan Daging Kurban Sapi Prabowo di Batam
Masih Diselidiki, Keluarga Sebut Tak Ada Masalah Sebelum Farhan Lompat dari Jembatan Barelang
Rutan dan Lapas Batam Sembelih 26 Hewan Kurban untuk Warga Binaan 
Polda Kepri Berkurban 150 Ekor Hewan, Disalurkan ke Masjid dan Pesantren se-Kepri
Pemko dan BP Batam hingga Kejari Bahas Perubahan Aturan Reklame untuk Tertibkan Penataan Kota
Kloter 27 Jadi Penutup, Embarkasi Batam Tuntas Berangkatkan Jamaah Haji

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 22:29 WIB

Insiden First Club Batam, Manajemen Tegaskan Pengunjung Terlibat Bukan LC

Jumat, 6 Juni 2025 - 20:50 WIB

Hari Raya Idul Adha, First Club Peduli Salurkan Ribuan Sembako

Jumat, 6 Juni 2025 - 19:19 WIB

Ibu-Ibu Pingsan Saat Rebutan Daging Kurban Sapi Prabowo di Batam

Jumat, 6 Juni 2025 - 18:34 WIB

Masih Diselidiki, Keluarga Sebut Tak Ada Masalah Sebelum Farhan Lompat dari Jembatan Barelang

Jumat, 6 Juni 2025 - 14:30 WIB

Rutan dan Lapas Batam Sembelih 26 Hewan Kurban untuk Warga Binaan 

Berita Terbaru