MATAPEDIA6.com, BATAM– Panbil Group semakin mempertegas komitmen terhadap pengembangan kawasan industri rendah karbon di Batam.
Komitmen pengembangan kawasan industri ini diwujudkan oleh Panbil Group melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Sembcorp Industries, melalui anak perusahaannya Sembcorp Development pada Kamis (1/8/2024) kemarin.
Batam dengan bisnis yang mencakup bidang konstruksi, real estate, industri, layanan utilitas serta hospitality.
Proyek pertama yang akan dilakukan adalah pengembangan kawasan industri seluas 100 hektar di Tembesi, terletak di area Muka Kuning.
Kawasan industri ini merupakan kawasan industri yang terkemuka di Kota Batam dengan berbagai sektor industry mulai dari industri elektronik, kelistrikan, rekayasa presisi, dan farmasi.
Proyek kedua yaitu pengembangan kawasan industri seluas 500 hektar di Tanjung Sauh, salah satu pulau kecil yang terletak di sekitar Batam yang baru-baru ini ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk Perindustrian.
Proyek yang diusulkan bertujuan untuk melayani industri ringan hingga menengah serta bisnis yang intensif energi seperti pelanggan manufaktur tingkat lanjut dan pusat data, dengan penyediaan energi terbaru dan solusi sirkular yang berkelanjutan.
Lee Ark Boon, CEO Sembcorp Development, mengatakan, kolaborasi kami dengan Panbil mensinergikan rekam jejak pengembangan dan pembangunan Panbil yang kuat di Batam
“Melalui kemampuan Sembcorp yang telah terbukti dalam bidang energi dan solusi perkotaan yang terintegrasi,” ujarnya dalam keterangan, Sabtu (3/8).
Ia menambahkan kawasan industri rendah karbon yang kami rencanakan ini akan mendukung terciptanya generasi baru di pasar bisnis.
“Dalam dunia bisnis yang ramah lingkungan, dan mempromosikan model kemitraan Singapura-Batam,” ujarnya.
Dikesempatan itu, Johannes Kennedy Aritonang, Chairman Panbil Group, mengatakan potensi kemitraan Panbil dengan Sembcorp datang pada waktu yang tepat.
“Hal ini melihat tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Batam sebesar 7 persen melampaui rata-rata nasional,” ujarnya.
Pria berkaca mata itu mengungkapkan seiring berjalannya infrastruktur berkembang kota Batam diperlengkapi dengan baik untuk mendorong sinergi manufaktur canggih antara Singapura dan Indonesia.
“Kolaborasi untuk mengembangkan kawasan industri rendah karbon ini akan mendukung industri ekonomi baru.” ungkap dia.
Diketahui, penandatanganan Nota Kesepahaman ini diperkirakan tidak akan memberikan dampak material terhadap laba per saham dan aset berwujud bersih per saham Sembcorp untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.
Cek berita dan artikel lain di Google News
Penulis:Zalfirega|Editor:Meizon