MATAPEDIA6.com, BATAM – Sebanyak 32 ekor buaya berhasil diamankan oleh tim terpadu penanganan buaya Kota Batam, sembilan hari pasca jebolnya pagar penangkaran di Pulau Bulan akibat cuaca buruk pada Senin (13/1/2025).
Operasi penangkapan ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman terhadap keselamatan warga di sekitar wilayah tersebut.
Juru bicara tim terpadu, yang juga Kadispenal Lantamal IV Batam, Mayor Laut (P) Rio Nugraha, menyampaikan 32 ekor buaya yang telah ditangkap terdiri dari 31 ekor buaya dewasa berukuran sekitar tiga meter dan satu ekor buaya berukuran kecil.
“Hingga hari ini, total sudah 32 ekor buaya yang berhasil diamankan. Sebanyak 30 ekor dalam kondisi hidup, sementara dua ekor lainnya ditemukan mati,” ujar Rio, Senin (20/1/2025).
Buaya-buaya yang berhasil ditangkap telah dievakuasi kembali ke penangkaran, meskipun pihak perusahaan pemilik, PT Jagat Perkasa Karunia (JPK), belum memberikan keterangan resmi mengenai jumlah pasti buaya yang lepas.
Rio menjelaskan buaya dari penangkaran tersebut memiliki ciri khas khusus, yang menjadi panduan tim dalam mengidentifikasi buaya.
Pihak Lantamal IV Batam mengungkapkan, proses penangkapan buaya didukung informasi dari masyarakat nelayan di sekitar Kecamatan Bulang.
Area penangkapan hingga saat ini masih terfokus di sekitar Pulau Bulan dan belum terdeteksi adanya pergerakan buaya ke wilayah lain di Kota Batam.
Keberhasilan ini tak lepas dari peran masyarakat yang aktif melaporkan keberadaan buaya. Pemerintah Kota Batam memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada warga yang membantu proses penangkapan.
“Penangkapan ini menjadi bukti pentingnya peran masyarakat. Untuk setiap informasi yang membantu, Pemkot memberikan reward sebagai bentuk penghargaan,” ujar Rio.
Selain itu, upaya tim juga didukung oleh kehadiran para ahli yang disediakan oleh perusahaan.
Langkah ini penting karena buaya merupakan hewan yang dilindungi di Indonesia, sehingga proses evakuasi dilakukan secara hati-hati untuk memastikan keselamatan hewan tersebut.
Guna meningkatkan keamanan, patroli rutin masih dilakukan oleh tim gabungan. Langkah ini bertujuan memastikan tidak ada lagi buaya yang lepas dan menjaga kenyamanan warga sekitar.
“Kami terus melakukan patroli bersama ahli untuk memaksimalkan upaya ini. Keamanan masyarakat adalah prioritas utama kami,” tutup Rio.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Meizon