MATAPEDIA6.com, BATAM-Pemerintah Kota (Pemko) Batam bersama Badan Pengusahaan (BP) Batam turun langsung meninjau lokasi banjir di Perumahan Cipta Regency, Batam Center yang terjadi beberapa hari lalu.
Peninjauan ini dilakukan menyusul kekhawatiran warga terhadap luapan air yang kerap terjadi saat hujan deras melanda kawasan tersebut.
Di lokasi, rombongan melihat langsung kondisi drainase yang tersumbat dan menyempit, sehingga tidak mampu menampung aliran air dari Perumahan Modena Regency ke Cipta Regency. Penyebab utamanya, sedimentasi dari sisa proyek pelebaran jalan menuju bandara yang menumpuk di saluran air.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Batam, Suhar, menjelaskan bahwa solusi jangka pendek yang kini dilakukan adalah normalisasi saluran. Satu alat berat telah dikerahkan untuk memperdalam aliran air yang tersumbat.
“Normalisasi sementara akan kami lanjutkan hingga ke area perlintasan. Namun solusi jangka panjang adalah pelebaran drainase dan pembangunan jembatan penghubung antar dua perumahan yang akan kami ajukan sebagai proyek prioritas 2026,” kata Suhar, Jumat (9/5/2025).
Hal senada Deputi Infrastruktur BP Batam, Mouris Limanto, menyebutkan bahwa penanganan banjir menjadi perhatian utama pimpinan BP Batam, di bawah kepemimpinan Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra. Mereka langsung meninjau sejumlah titik banjir sejak hujan deras mulai mengguyur Batam.
“Dari tinjauan tadi, memang perlu peningkatan infrastruktur, terutama gorong-gorong yang sudah tidak memadai. Kami akan berkoordinasi dengan Pemkot Batam untuk menyusun solusi terpadu secara bertahap,” ujarnya.
Ketua RT003 Cipta Regency, Agus Bagjana, menyambut baik rencana pemerintah. Menurutnya, luapan air makin parah sejak proyek pelebaran jalan rampung tahun lalu. Warga kini dihantui banjir setiap hujan datang.
“Kami berterima kasih atas perhatian pemerintah. Kami berharap usulan proyek tahun 2026 benar-benar diwujudkan agar warga bisa tenang menghadapi musim hujan,” kata Agus.
Editor:Zalfirega