BI dan OJK Luncurkan Hackathon 2025, Dorong Layanan Keuangan Digital Inklusif

Kamis, 5 Juni 2025 - 19:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

OJK dan BI luncurkan Hackathon. Foto:OJK Kepri

OJK dan BI luncurkan Hackathon. Foto:OJK Kepri

MAPEDIA6.com, JAKARTA– Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan BI-OJK Hackathon 2025 ajang kompetisi inovasi digital yang menyasar pengembangan solusi layanan keuangan inklusif.

Mengusung tema “Empowering the Future: Innovating Digital Services and Financial Solutions for Inclusive Growth and Resilient Economy” Hackathon ini terbuka bagi masyarakat umum, termasuk kalangan profesional dan mahasiswa. Pendaftaran dibuka mulai 5 Juni hingga 11 Juli 2025.

Peluncuran resmi digelar di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Rabu (5/6), dipimpin Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dan Kepala Eksekutif OJK Hasan Fawzi. Kegiatan ini menandai dimulainya rangkaian menuju Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) serta Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2025 yang akan berlangsung 24–26 September 2025.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan pentingnya inovasi digital dalam mendukung transformasi ekonomi. Ia menyoroti pencapaian Indonesia dalam sistem pembayaran nasional, mulai dari adopsi QRIS yang telah menjangkau lebih dari 56 juta pengguna dan 38 juta merchant—mayoritas pelaku UMKM—hingga pertumbuhan pesat transaksi BI-Fast.

QRIS juga telah terhubung dengan sistem pembayaran di Malaysia, Singapura, dan Thailand, serta akan mulai terkoneksi dengan Jepang pada 17 Agustus 2025.

“Melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025–2030, kami fokus memperkuat infrastruktur pembayaran, konsolidasi industri, manajemen risiko inovasi, kerja sama internasional, serta pengembangan Rupiah Digital,” ujar Perry dalam keterangannya, Kamis (5/6/2025).

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menekankan bahwa integrasi sektor keuangan digital dapat mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Ia melihat Hackathon 2025 sebagai jembatan kolaborasi antara inovator, regulator, dan pengguna untuk menciptakan solusi nyata bagi kemajuan bangsa.

 

Kompetisi tahun ini mengusung tiga subtema strategis:

 

1. AI as a Service (AIaaS) untuk ekspor layanan digital,

2. Inovasi keuangan dan layanan publik dan

3. Manajemen risiko serta perlindungan konsumen

Hackathon ini tak sekadar kompetisi ide, tetapi juga ruang matchmaking antara pelaku industri, regulator, dan komunitas. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat mempercepat hadirnya solusi digital yang relevan, aman, dan berdampak langsung terhadap masyarakat.

Editor : Zalfirega

Berita Terkait

Telkom Gelar Culture Festival 2025: Perkuat Kolaborasi dan Budaya Sadar Keamanan Siber
Perkuat Tata Kelola dan Integritas, OJK Terbitkan Aturan Penilaian Pihak Utama di Sektor IAKD
Keluarga Korban KM Barcelona Padati Pelabuhan Manado, Tangis dan Kepanikan Pecah
KM Barcelona Terbakar di Perairan Minahasa Utara, Angkut 280 Penumpang
Menteri Imipas Tinjau Layanan Imigrasi Bandung, Wacanakan Relokasi Kantor Akibat Proyek Flyover
OJK Terbitkan Tiga SEOJK Baru untuk Tingkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Sektor PPDP
Satgas PASTI Hentikan Usaha Bodong Berkedok Omnicom Group
OJK Perkuat Pengawasan Manajer Investasi lewat Aturan Baru tentang Manajemen Risiko dan Penilaian Kesehatan

Berita Terkait

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:24 WIB

Telkom Gelar Culture Festival 2025: Perkuat Kolaborasi dan Budaya Sadar Keamanan Siber

Selasa, 22 Juli 2025 - 11:36 WIB

Perkuat Tata Kelola dan Integritas, OJK Terbitkan Aturan Penilaian Pihak Utama di Sektor IAKD

Minggu, 20 Juli 2025 - 19:15 WIB

Keluarga Korban KM Barcelona Padati Pelabuhan Manado, Tangis dan Kepanikan Pecah

Minggu, 20 Juli 2025 - 18:27 WIB

KM Barcelona Terbakar di Perairan Minahasa Utara, Angkut 280 Penumpang

Sabtu, 19 Juli 2025 - 11:52 WIB

Menteri Imipas Tinjau Layanan Imigrasi Bandung, Wacanakan Relokasi Kantor Akibat Proyek Flyover

Berita Terbaru