MATAPEDIA6.com, BATAM – Krisis air bersih yang melanda warga Kelurahan Tanjung Sengkuang dan Batu Merah, Kecamatan Batuampar, memunculkan gelombang keluhan keras.
Sekitar 450 Kepala Keluarga (KK) hingga fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas terdampak langsung akibat pasokan air bersih yang tidak lancar.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Kepala BP Batam dan Komisi III DPRD Batam, Senin (8/9/2025), warga meluapkan kekecewaannya kepada pengelola air, PT Air Batam Hilir (ABH).
“Jangan menunggu telepon dari warga baru bergerak. Jadwalkan distribusi agar kami tidak lagi menunggu,” desak Ulil Amri, perwakilan warga Sengkuang.
Keluhan juga datang dari pihak sekolah. Wakil Kepala SMAN 14 Batam mengungkapkan, suplai air yang dikirim hanya cukup untuk tiga jam. Hal ini membuat lebih dari 1.000 siswa dan guru kesulitan, terutama saat ibadah.
“Anak-anak bahkan harus ke musala untuk berwudhu karena air di sekolah tidak mencukupi,” keluhnya.
Baca juga: DPRD Batam Desak PT ABH Atasi Krisis Air di Batu Ampar, Warga Mengadu Tak Dapat Air Berminggu-minggu
Menanggapi hal itu, Kepala BP Batam Amsakar Achmad mengeluarkan ultimatum tegas kepada ABH dan meminta persoalan air bersih di dua kelurahan tersebut segera diatasi dalam waktu maksimal tiga bulan.
“Persoalan air ini sudah menjadi salah satu dari 15 program prioritas Amsakar–Li Claudia. Saya tidak ingin masalah ini berlarut-larut,” tegasnya.
Sebagai solusi jangka pendek, BP Batam berkomitmen menambah suplai air ke kawasan terdampak. Sementara itu, solusi jangka panjang akan dilakukan melalui proyek perbaikan jaringan pipa dan infrastruktur air yang ditargetkan rampung pada Juni 2026.
“Anggaran yang kami ajukan sekitar Rp2,7 triliun untuk peningkatan fasilitas. Saya ingin ABH bekerja maksimal. Kalau tidak bisa menyelesaikan, saya yang akan menyelesaikan mereka,” tegas Amsakar di hadapan peserta rapat.
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega