MATAPEDIA6.com, TANJUNGPINANG – Harga sembako di Kabupaten Natuna dan kepulauan Anambas, jauh berbeda dengan daerah lain di Provinsi Kepri. Hal tersebut dikarenakan minimnya transportasi yang dan jauhnya jarak tempuh.
Seperti yang terjadi pada Minggu (12/5/2024) dimana mobil pengangkut sayur dari Bintan menuju Natuna gagal berangkat karena terlambat tiba di pelabuhan roro Tanjung Uban, dan saat itu kapal sayur tidak terangkat oleh Kapal Roro tujuan Natuna, Anambas
Hal tersebut membuat harga sembako di Kabupaten Natuna melonjak naik karena pedagang kehabisan stok barang dagangan.
Hingga saat ini diketahui transportasi ke Natuna dan Anambas masih sangat terbatas, dimana hanya dilayani kapal perintis dan juga Roro dari Tanjung uban yang berlayar hingga Kalimantan.
Selain itu ada juga transportasi udara namun hanya dua kali dalam seminggu.
Minimnya transfortasi ke Natuna tersebut menjadi keluhan utama warga Natuna dan Anambas yang disampaikan di hadapan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat kunjungan kerja di Natuna dan Anambas beberapa waktu lalu.
Keluhan masyarakat Natuna dan Anambas tersebut direspon oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan langsung melakukan pertemuan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Usulan ini kita harapkan bisa terakomodir dalam realisasi program Kementerian Perhubungan pada tahun 2025,” kata Ansar.
Transfortasi ke Natuna dan Anambas perlu ditingkatkan dalam rangka meningkatkan pelayanan sektor perhubungan bagi masyarakat pengguna transportasi Laut di Provinsi Kepri khususnya masyarakat di wilayah terluar.
Hal tersebut juga untuk meningkatkan sektor ekonomi masyarakat wilayah terluar di Provinsi Kepri.
“Konektifitas itu sangat penting untuk mengundurkan roda perekonomian masyarakat,” kata Ansar
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega