MATAPEDIA6.com, BATAM- Badan Pengusahaan (BP) Batam menyambut positif rencana ekspansi Gexpro Services, perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang solusi rantai pasok (supply chain solutions), untuk membuka kantor operasional di Batam.
BP Batam menggelar pertemuan dalam suasana business lunch di Restoran Ikan Bakar Cianjur, Batam, pada Selasa (27/5/2025). Pertemuan ini dihadiri oleh Anggota/Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait; Direktur Lalu Lintas dan Penanaman Modal, Surya Kurniawan Suhairi; Kepala Bidang Infrastruktur dan Keamanan TI, Wisnu Anggoro Soedarko; serta Kepala Subbagian Media Promosi BP Batam, Uga Perceka, beserta jajaran.
Chief Commercial Officer Gexpro Services, Raymond Herzog, memimpin langsung rombongan perusahaan dalam kunjungan tersebut.
Dalam pertemuan ini, Herzog menyampaikan minat Gexpro Services untuk membentuk entitas bisnis di Batam. Ia menilai tingginya konsentrasi pelanggan di kawasan tersebut sebagai peluang strategis.
“Lokasi Batam yang dekat dengan Singapura, fasilitas pendukung investasi, dan kemudahan layanan dari BP Batam menjadi alasan kuat kami untuk ekspansi,” ujar Herzog dengan optimisme.
Gexpro Services merupakan penyedia solusi rantai pasok yang melayani sektor industri energi, aerospace, otomotif, dan teknologi tinggi. Perusahaan ini mengandalkan jaringan global dan efisiensi logistik berbasis teknologi untuk mendukung proses manufaktur kelas dunia melalui pengelolaan pengadaan komponen dan bahan industri.
Merespons ketertarikan Gexpro Services, Ariastuty Sirait menegaskan komitmen BP Batam dalam memfasilitasi kebutuhan informasi dan perizinan. Ia juga menyatakan dukungan penuh untuk menciptakan ekosistem investasi yang ramah dan kompetitif.
“Kami menyambut hangat rencana Gexpro Services dan akan mendampingi setiap langkah mereka dalam membangun operasional di Batam,” tegas Ariastuty.
Ia juga menyebut bahwa Batam telah menjadi rumah bagi banyak perusahaan asal Amerika Serikat. Berdasarkan data BP Batam, setidaknya 29 perusahaan AS telah berinvestasi di Batam dengan total nilai mencapai sekitar USD 300 juta. Investasi tersebut mencakup sektor industri elektronik, perdagangan, jasa, hingga energi.
“Kami optimistis kerja sama ini akan menciptakan sinergi baru yang mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing industri di Batam,” pungkas Ariastuty.**