Harga Santan Meroket, Rp 46 Ribu Per Kilogram

Selasa, 4 Maret 2025 - 23:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penjual santan di pasar Mitra Raya Batam Centre saat melakukan pemerasan santan kelapa murni. Saat ini harga santan murni tembus Rp 46 ribu per kilogram, Selasa (4/3/2025). Matapedia6.com/Luci

Penjual santan di pasar Mitra Raya Batam Centre saat melakukan pemerasan santan kelapa murni. Saat ini harga santan murni tembus Rp 46 ribu per kilogram, Selasa (4/3/2025). Matapedia6.com/Luci

MATAPEDIA6.com BATAM – Harga santan kelapa di Batam mengalami lonjakan drastis dalam dua bulan terakhir.

Saat ini, harga santan murni menembus Rp 46 ribu per kilogram, jauh di atas harga normal yang berkisar Rp 28-30 ribu per kilogram.

Kenaikan ini membuat warga resah, terutama di tengah bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri.

Pantauan di Pasar Mitra Raya, pedagang mengeluhkan pasokan kelapa yang semakin sulit diperoleh.

Jumri, salah satu pedagang santan, mengatakan harga kelapa naik hampir dua kali lipat.

“Sekarang harga kelapa hampir Rp 15 ribu per biji. Pasokan juga sulit didapat, karena banyak petani lebih memilih menjual kelapa ke luar negeri,” ujar Jumri, Selasa (4/3/2025).

Santan campuran menjadi pilihan utama karena lebih terjangkau, meskipun harganya juga naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram.

Menanggapi lonjakan harga ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar-pasar.

Dari hasil sidak, diketahui kenaikan harga santan dipicu oleh kurangnya pasokan kelapa dari luar pulau, seperti Karimun dan Riau, yang selama ini menjadi pemasok utama.

Kepala Bidang Pasar Disperindag Batam, Elfasi, mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan daerah pemasok untuk mencari solusi.

“Ke depan, kami akan membangun komunikasi dengan daerah lain seperti Karimun dan Riau agar pasokan kelapa kembali normal,” kata Elfasi.

Disperindag juga akan mengecek harga di pasar lain untuk memastikan apakah kenaikan harga terjadi merata di seluruh Batam.

Masyarakat berharap Disperindag dan pemerintah daerah bisa segera menstabilkan harga santan, terutama menjelang Lebaran.

“Kalau mahal begini, kami jadi kesulitan. Santan kan kebutuhan utama buat masak opor dan rendang,” keluh Siti, warga Batam yang ditemui di pasar.

Dengan permintaan santan yang tinggi selama Ramadan dan Lebaran, upaya normalisasi pasokan kelapa menjadi harapan utama agar harga kembali terjangkau bagi masyarakat.

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Penulis: Luci |Editor: Zalfirega

Berita Terkait

Dorong Iklim Investasi, BP Batam dan Imigrasi Bahas Skema Golden Visa
Ekonomi Batam Dominasi Kepri, Sumbang 66 Persen PDRB Provinsi
PT BSP Jamin Hak Warga dan Kelestarian Lingkungan KEK Tanjung Sauh
PLN Batam Latih 140 UMKM Hadapi Era Digital, Dorong Daya Saing Lokal
Sambut Calon Investor Tiongkok, BP Batam Tawarkan Layanan Terbaik
BP Batam Apresiasi Penyelenggaraan Workshop Pemberdayaan UMKM
Fary Francis Dorong Agrowisata dan Wisata Bahari Jadi Penggerak Ekonomi Batam
Kunjungi Kawasan Industri, Deputi BP Batam Pantau Perkembangan dan Dengarkan Aspirasi Langsung

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:00 WIB

Ekonomi Batam Dominasi Kepri, Sumbang 66 Persen PDRB Provinsi

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:01 WIB

PT BSP Jamin Hak Warga dan Kelestarian Lingkungan KEK Tanjung Sauh

Minggu, 15 Juni 2025 - 22:27 WIB

PLN Batam Latih 140 UMKM Hadapi Era Digital, Dorong Daya Saing Lokal

Jumat, 13 Juni 2025 - 21:53 WIB

Sambut Calon Investor Tiongkok, BP Batam Tawarkan Layanan Terbaik

Kamis, 12 Juni 2025 - 16:49 WIB

BP Batam Apresiasi Penyelenggaraan Workshop Pemberdayaan UMKM

Berita Terbaru