MATAPEDIA6.com, BATAM – Hutan mangrove di Marina tepatnya di seberang jalan Hotel Holiday Inn Marina dibabat, warga khawatir terjadi abrasi dan pendangkalan laut. Pasalnya lokasi tersebut merupakan pembuangan air dari Marina Raya dan juga Tanjunguncang.
Kayu yang ada dilokasi dibabat habis dan yang disisakan kurang lebih lima meter dari pinggir laut untuk mengelabui masyarakat sekitar.
Yang paling dikhawatirkan masyarakat Marina atas kegiatan terjadinya abrasi dan pendangkalan laut, sehingga air dari pemukiman tidak lancar dan akan mengakibatkan banjir dikemudian hari.
“Kita tahulah pengembang atau pengusaha yang dapat alokasi lahan dipinggir laut, awalnya buka lahan setelah lahannya terbuka nanti ditimbun sedikit-sedikit sampai ke laut,” kata Laksamana warga Marina, Kamis (29/2/2024).
Laksamana yang setiap hari mencari kerang di pinggir laut Marina mengatakan kondisi luat di Marina saat ini sudah sangat dangkal karena banyaknya penimbunan laut yang dilakukan oleh perusahaan yang ada di lokasi.
“Nanti yang kita khawatirkan jika lahan itu sudah dibuka, lanjut ditimbun maka akan terjadi pendangkalan, akibatnya air dari pemukiman tidak lancar. Saat hujan turun bisa banjir,” kata Laksamana.
Dia juga menjelaskan untuk aktifitas pembabatan hutan mangrove itu sudah berjalan sekitar dua Minggu, namun pekerja menyisakan pinggir jalan dan pinggir laut untuk mengelabui petugas.
“Jadi hutan yang tersisa sekarang hanya di pinggir laut dan dipinggir jalan, kalau ditengah sudah dibersihkan semua,” katanya.
Laksamana juga mengatakan dari informasi yang dia dapatkan lahan yang dibabat kurang lebih 6 hektar yang didapatkan oleh sebuah perusahaan.
“Informasinya mau buat perusahaan, kita juga kurang jelas,” kata Laksamana.
Sementara di lapangan terlihat lokasi di dalam hutan tersebut sudah diratakan pohon yang ada di dalam hutan sudah diratakan menggunakan alat berat.
Lahan di Marina yang dibersihkan berada di Samping Ruko Marina City.
Untuk kebenaran informasi tersebut Media ini masih berusaha mencari konfirmasi dari pihak pemilik lahan.
Sampai berita ini diturunkan pihak media ini masih mencari konfirmasi dari pihak pemilik lahan untuk perimbangan pemberitaan tersebut.
Untuk pembabatan hutan mangrove di Marina kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Lamhot Sinaga mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi tersebut dan sudah ada warga yang melaporkan kepada Meraka.
“Kita sudah ada pengaduan, jadi besok, Jumat (1/3/2024), kita akan turun ke lokasi untuk memastikan laporan dari masyarakat tersebut,” kata Lamhot.
Dia juga mengatakan belum bisa memberikan keterangan lebih, karena belum turun ke lokasi.
“Besok kita pastikan dulu, kita akan cek ke lokasi,” kata Lamhot.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Lusi |Editor: Zalfirega