MATAPEDIA6.com, BATAM– Pemerintah Kota (Pemko) Batam berencana menaikan harga eceran tertinggi (HET) gas 3 kg di tingkat agen dan pangkalan. Rencana tersebut mendapatkan reaksi dari warga.
Pasalnya di tengah ekonomi sulit pasca pandemi. Harga seribu sangat berharga bagi masyarakat.
“Kalau naik 2 ribu memberatkan saat kondisi ekonomi sekarang yang tak baik,” ujar Wina, warga Sagulung, Jumat (22/12/2023).
Wina meminta pemerintah mengkaji kembali kenaikan harga gas melon subsidi tersebut.
“Kalau bisa dikaji kembali kebijkan ini karena mulai hari ini saya dengar di media sudah naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 21 ribu,” ujarnya.
Wanita beranak empat itu mengungkapkan kenaikan harga tersebut menjelang Natal dan Tahun Baru 2024. Semua bahan pokok pun beranjak naik di pasaran.
“Ini beli beras dan cabai sudah naik ditambah dengan gas lagi,” keluhnya.
Kendati demikian, ia menerima kebijakan pemerintah namun diharapkan tidak ada lagi kekosongan gas di pangkalan atau agen.
“Kalau naik ya mau apa lagi, tapi kami harap gas ini tidak susah lagi dicari,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam Gustian Riau, membenarkan HET gas elpiji atau gas melon naik.
“Iya ditetapkan penyesuaian HET gas melon naik Rp21 ribu, mulai berlaku besok (Jumat), dari harga sebelumnya Rp18 ribu,” ujarnya saat dikonfirmasi matapedia6.

Menurut dia penyesuaian harga HET gas melon 3 kg dilakukan dengan menimbang tiga faktor yakni, peningkatan biaya transportasi atau harga BBM Solar.
Menjadi Dexlite, kenaikan kurs dolar Singapura saat ini 11.600 dan kenaikan Upah Minimun Kota Kota Batam. Harga tetap sama Rp 12 ribu dijual di agen atau pangkalan.
Ia menegaskan, jika ada pangkalan yang bermain dalam penyesuaian harga gas melon 3 kg, pihaknya dengan tegas akan membekukan perizinan pangkalan tersebut.
“Kalau ada ketahuan yang curang dalam harga, kita akan tindak tegas, sesuai aturan,” imbuhnya.
Cek berita artikel lain di Google News
Penulis:Rega|Editor:Redaksi