MATAPEDIA6.com, BATAM– Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepulauan Riau, Rony Ukurta Barus menyatakan pihaknya terus memberikan perlindungan terhadap konsumen. Untuk itu, OJK Kepri secara terus menerus menerima pengaduan dari masyarakat.
“Sejak Januari hingga September 2023 OJK Kepri menerima sebanyak 2.117 layanan konsumen, dengan rincian 151 pengaduan konsumen, 243 informasi dan 1.723 pertanyaan,” kata Rony, Sabtu (9/12/2023).
OJK Kepri terus menerima pengadaan dari layanan melalui berbagai kanal. Sebanyak 151 pengaduan konsumen perbankan dan 78 pengaduan 52 persen dan 25 pengaduan dari perusahaan pembiayaan 17 persen.
Selain itu juga 18 pengaduan dari perusahaan asuransi 12 persen sebanyak 2 pengaduan dari
perusahaan pegadaian 1 persen.
“4 pengaduan dari IKNB lainnya 3 persen serta sebanyak 24 pengaduan dari perusahaan fintech 16 persen,” ujarnya.
Kata dia, menindaklanjuti pengaduan tersebut dengan memanggil para pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) secara berkala.
“Dalam pemanggilan itu, OJK ingin memperoleh klarifikasi dan penyelesaian,” sebut dia.
Sisi lain Kantor OJK Provinsi Kepulauan Riau juga memberikan layanan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) sebanyak 3.619 layanan, baik secara online sebanyak 2.598 maupun yang walk in sebanyak 1.021
Untuk menangani isu perlindungan konsumen sektor jasa keuangan dan mendorong pemerataan literasi dan inklusi keuangan, OJK juga mendorong program literasi dan inklusi keuangan secara masif baik secara tatap muka (offline) maupun daring (online) melalui Learning Management System (LMS) dan media sosial.
Selain itu, hingga akhir Agustus 2023, OJK Kepulauan Riau telah melaksanakan 27 Kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau sekitar 2.907 peserta.
Dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di daerah, sambungnya, OJK terus mengoptimalkan peran 449 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang tersebar di 34 provinsi dan 415 kabupaten/kota.
“Program TPAKD tersebut antara lain Program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir atau K/PMR, Kredit Pembiayaan Sektor Prioritas (K/PSP) Pertanian, program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SIMUDA), dan program business matching lainnya,” tandasnya.
Cek berita dan Artikel yang lain di Google News
Penulis: Rega|Editor:Habli