Telkom Catat Kinerja Positif 2024, Raup Pendapatan Konsolidasi Rp150 Triliun

Minggu, 20 April 2025 - 17:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kantor Telkom di Jakarta. Foto:Dok/Ist

Kantor Telkom di Jakarta. Foto:Dok/Ist

MATAPEDIA6.com, JAKARTA– PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan positif di tengah tantangan industri dan tekanan ekonomi global. Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp150 triliun, tumbuh 0,5% YoY.

EBITDA konsolidasi tercatat Rp75 triliun dengan margin tetap terjaga di 50%, meski terdampak program pensiun dini. Telkom juga meraih laba bersih Rp23,6 triliun (margin 15,8%) dan laba operasional Rp24,1 triliun (margin 16,1%).

Pada kuartal IV-2024, pendapatan naik 2,2% QoQ menjadi Rp37,7 triliun, sementara laba bersih tumbuh 1,0% QoQ menjadi Rp6 triliun.

Pertumbuhan terutama didorong oleh bisnis Data, Internet & IT Services yang naik 3,5% YoY menjadi Rp90,5 triliun. Permintaan tinggi terhadap layanan TI dan data mendorong lalu lintas data tumbuh signifikan.

Pendapatan interkoneksi juga naik 1,3% YoY menjadi Rp9,2 triliun, sementara pendapatan dari jaringan dan layanan telekomunikasi lain melonjak 17,4% YoY menjadi Rp13,4 triliun.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyatakan bahwa strategi transformasi perusahaan berjalan di jalur yang tepat.

“Kami terus memperkuat infrastruktur, memperluas layanan digital, dan menjalin kemitraan strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu (20/4/2025).

“Telkom berkomitmen melanjutkan strategi 5 Bold Moves untuk meningkatkan daya saing dan memperkuat ekosistem digital,” tambah dia lagi.

Dari sisi Segmen Consumer Tumbuh Signifikan Telkomsel, anak usaha Telkom, mencatat pendapatan Rp113,3 triliun, tumbuh 10,7% YoY. Digital business menyumbang Rp78,3 triliun dari total itu. Jumlah pelanggan seluler mencapai 159,4 juta, sementara pelanggan IndiHome residensial (B2C) tumbuh 10,6% YoY menjadi 9,6 juta.

“Telkomsel mengoperasikan 271.040 BTS, termasuk 221.290 BTS 4G dan 975 BTS 5G, dan mencatat lonjakan lalu lintas data sebesar 13,9% YoY menjadi 20,3 juta TB,” katanya.

Telkomsel berhasil menyelesaikan integrasi One-Billing, yang memperkuat strategi Fixed-Mobile Convergence (FMC). Hingga akhir 2024, penetrasi pelanggan konvergensi naik menjadi 57% dari 53% di kuartal III.

Segmen Enterprise dan Wholesale Naik
Segmen Enterprise mencatat pendapatan Rp20,6 triliun, tumbuh 5,6% YoY, ditopang oleh bisnis Indibiz, layanan satelit, dan e-payment. Telkom juga terus memperkuat bisnis Cloud, IT Services, dan keamanan siber melalui kemitraan teknologi global.

Segmen Wholesale and International membukukan pendapatan Rp18 triliun, naik 6,4% YoY. Pertumbuhan berasal dari bisnis infrastruktur digital dan layanan suara internasional.

Mitratel membukukan pendapatan Rp9,3 triliun, tumbuh 7,2% YoY. EBITDA dan laba bersih masing-masing naik 10,2% dan 4,8% YoY. Mitratel menambah 1.390 menara, total mencapai 39.404 unit, dengan tenancy ratio naik menjadi 1,52x.

Mitratel juga menambah 18.518 km jaringan fiber optic, termasuk akuisisi PT Utra Mandiri Telekomunikasi (UMT). Total panjang jaringan fiber optic kini mencapai 51.039 km.

Bisnis Data Center dan Cloud Naik Daun
Telkom mencatat pendapatan Rp2,3 triliun dari bisnis Data Center dan Cloud. Per akhir 2024, Telkom mengoperasikan 35 data center dengan kapasitas 38 MW dan 2.420 rack, tersebar di Indonesia, Singapura, Timor Leste, dan Hong Kong.

Telkom juga tengah membangun dan memperluas Hyperscale Data Center (HDC) di Batam dan Cikarang, yang mengusung prinsip keberlanjutan dengan energi terbarukan dan efisiensi pendinginan.

Sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam memperkuat portofolio bisnis, Mitratel terus memperluas bisnis Fiber-to-the-Tower (FTTT). Pada Desember 2024, Mitratel melakukan aksi korporasi dengan mengakuisisi PT Utra Mandiri Telekomunikasi (UMT) yang memiliki lebih dari 8.000 km jaringan fiber optic.

Secara keseluruhan, pada tahun 2024, Mitratel menambah 18.518 km fiber optic, baik secara organik maupun anorganik, sehingga total panjang jaringan fiber optic yang dimiliki mencapai 51.039 km.

Telkom terus mengakselerasi langkah transformasi perusahaan melalui strategi utama 5 Bold Moves guna memperkuat posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia.

Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Telkom memperkuat infrastruktur digital termasuk pengembangan kapasitas dan kapabilitas data center. Bisnis Data Center dan Cloud Telkom mencatat kinerja baik dengan pendapatan sebesar Rp2,3 triliun.

Guna memenuhi kebutuhan infrastruktur digital yang semakin meningkat, pada tahun 2024, Telkom memiliki total kapasitas sekitar 38 MW dan 2.420 rack di 35 data center yang dikelola oleh NeutraDC, NeuCentrIX, dan Telin.

30 data center berlokasi di Indonesia dan 5 data center lainnya berlokasi di luar negeri, meliputi Singapura, Timor Leste, dan Hongkong.

Selain itu, Telkom tengah mengembangkan Hyperscale Data Center (HDC) di Batam dan melakukan ekspansi Hyperscale Data Center (HDC) di Cikarang untuk mendukung meningkatnya permintaan terhadap layanan Cloud dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Data center ini juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan daya berskala besar, termasuk untuk teknologi AI, dengan tetap mengedepankan prinsip ESG melalui pemanfaatan energi terbarukan dari panel surya, serta kombinasi teknologi pendingin air-based dan liquid-based untuk meningkatkan efisiensi energi.

Telkom juga terus menjajaki dan membuka peluang kemitraan strategis untuk mempercepat pertumbuhan dan pengembangan infrastruktur digital.

Perseroan mendirikan PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) sebagai anak usaha baru untuk mengoptimalkan dan memanfaatkan aset infrastruktur jaringan Telkom. Setelah berhasil menyelesaikan transisi operasional jaringan end-to-end pada Agustus 2024 dengan baik, TIF kini memasuki fase komersialisasi guna mempercepat monetisasi aset, serta memperkuat posisinya sebagai penyedia konektivitas netral melalui kemitraan strategis.

Pada November 2024, TIF berhasil memperoleh dua lisensi utama, yaitu JARTAPLOK (Jaringan Tetap Lokal) dan JARTUP (Jaringan Tetap Tertutup) Terrestrial.

Baca juga:Telkom Solution Hadirkan Solusi Digital Inovatif untuk Segmen Market Enterprise Business di Indonesia

Kedua lisensi ini menjadi landasan bagi pengembangan kapabilitas layanan TIF, sekaligus memperkuat kemampuannya dalam menyediakan solusi konektivitas yang andal bagi pelaku industri. Kemudian pada Desember 2024, TIF menjalin kerja sama strategis dengan salah satu penyedia layanan internet (ISP) untuk meningkatkan layanan Fiber-to-The-Home (FTTH). Kolaborasi ini semakin menegaskan peran TIF sebagai katalis utama dalam mendorong pengembangan sektor telekomunikasi di Indonesia.

Sepanjang tahun 2024, Telkom menginvestasikan belanja modal (Capex) sebesar Rp24,5 triliun atau 16,3% dari total pendapatan guna memperkuat infrastruktur jaringan dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Realisasi Capex yang relatif lebih rendah pada tahun ini sejalan dengan inisiatif strategis Telkom dalam optimalisasi belanja modal.

Mayoritas anggaran belanja modal dialokasikan untuk pengembangan konektivitas digital, termasuk perluasan jaringan fiber optic, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel bawah laut. Sementara itu, investasi lainnya digunakan untuk mendukung pengembangan platform digital seperti pusat data dan cloud, serta layanan digital lainnya. Dengan berfokus pada penguatan infrastruktur dan inovasi berkelanjutan, Telkom terus mendorong transformasi digital dan meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Indonesia.

Telkom terus berupaya mengintegrasikan prinsip keberlanjutan atau ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh lini bisnis dan entitas perusahaan. Pada November 2024, Telkom meluncurkan “GoZero – Sustainability Action by Telkom Indonesia” untuk semakin memperkuat komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab lingkungan, inklusi sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.

Inisiatif GoZero% berlandaskan pada tiga pilar utama, meliputi Save Our Planet, berfokus pada efisiensi energi, pengurangan jejak karbon sebesar 20% pada tahun 2030, serta pengelolaan limbah elektronik yang komprehensif. Kemudian Empower Our People, menargetkan peningkatan partisipasi tenaga kerja perempuan dan inklusi bagi penyandang disabilitas, serta memastikan keselamatan kerja sebagai prioritas utama.

Selanjutnya Elevate Our Business, memperkuat transparansi pelaporan ESG, meningkatkan keamanan data, serta memastikan kepatuhan terhadap standar anti-penyuapan ISO 37001. Melalui GoZero%, Telkom semakin menegaskan perannya dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.

Baca juga:TelkomGroup Siaga RAFI 2025: Menghubungkan Nusantara, Satukan Hati nan Fitri

Editor:Zalfi

Berita Terkait

Dorong Iklim Investasi, BP Batam dan Imigrasi Bahas Skema Golden Visa
Ekonomi Batam Dominasi Kepri, Sumbang 66 Persen PDRB Provinsi
PT BSP Jamin Hak Warga dan Kelestarian Lingkungan KEK Tanjung Sauh
PLN Batam Latih 140 UMKM Hadapi Era Digital, Dorong Daya Saing Lokal
Sambut Calon Investor Tiongkok, BP Batam Tawarkan Layanan Terbaik
BP Batam Apresiasi Penyelenggaraan Workshop Pemberdayaan UMKM
Fary Francis Dorong Agrowisata dan Wisata Bahari Jadi Penggerak Ekonomi Batam
Kunjungi Kawasan Industri, Deputi BP Batam Pantau Perkembangan dan Dengarkan Aspirasi Langsung

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 15:48 WIB

Dorong Iklim Investasi, BP Batam dan Imigrasi Bahas Skema Golden Visa

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:00 WIB

Ekonomi Batam Dominasi Kepri, Sumbang 66 Persen PDRB Provinsi

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:01 WIB

PT BSP Jamin Hak Warga dan Kelestarian Lingkungan KEK Tanjung Sauh

Minggu, 15 Juni 2025 - 22:27 WIB

PLN Batam Latih 140 UMKM Hadapi Era Digital, Dorong Daya Saing Lokal

Jumat, 13 Juni 2025 - 21:53 WIB

Sambut Calon Investor Tiongkok, BP Batam Tawarkan Layanan Terbaik

Berita Terbaru