MATAPEDIA6.com, BATAM – Industri perbankan di Kepulauan Riau (Kepri) melesat tajam pada semester I 2025. Pertumbuhan kredit perbankan mencapai 12,26% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Perekonomian Rakyat (BPR) naik 14,89%.
Angka ini menempatkan Kepri sebagai provinsi dengan pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana tertinggi se-Sumatera, sejalan dengan lonjakan ekonomi daerah yang tumbuh 7,14%—tertinggi di Sumatera.
Kepala OJK Kepri, Sinar Danandjaya, menyebut capaian tersebut sebagai bukti semakin kuatnya peran sektor perbankan dalam menggerakkan ekonomi daerah.
Baca juga:OJK Kepri Evaluasi Aturan Rekening Dormant demi Jaga Stabilitas Keuangan dan Lindungi Nasabah
“Pertumbuhan kredit dan DPK di Kepri bukan hanya lebih tinggi dari rata-rata nasional, tetapi juga menandai kepercayaan masyarakat yang semakin besar pada industri perbankan,” katanya dalam keterangan, Senin (29/8/2025).
Bank Umum Konvensional dan Syariah
Aset perbankan di Kepri tembus Rp167,4 triliun, tumbuh 11,34% (yoy), jauh di atas rata-rata nasional 6,43%.
DPK naik 10,73% menjadi Rp98,46 triliun, juga melampaui nasional (6,96%).
Kredit yang disalurkan Rp57,58 triliun, tumbuh 12,26% (yoy), lebih tinggi dibandingkan nasional 7,77%.
Rasio kredit bermasalah (NPL) turun ke 3,31% dari 3,84% tahun lalu.
Kredit ke UMKM naik signifikan 14,6% menjadi Rp14,39 triliun.
Baca juga:OJK Perkuat Tata Kelola GRC Demi Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi
Perbankan Syariah dan UUS
Aset syariah Rp16,19 triliun, naik 10,04% (yoy), di atas rata-rata nasional 7,83%
DPK syariah Rp8,89 triliun, tumbuh 7,19% (nasional 6,91%).
Pembiayaan syariah melonjak 15,15% menjadi Rp11,1 triliun, jauh melampaui nasional (8,37%).
NPF rendah, hanya 1,30%, lebih baik dari nasional 2,24%.
Kredit UMKM syariah tumbuh 30,62% menjadi Rp1,33 triliun. BPR Konvensional dan Syariah Aset Rp12,7 triliun, naik 14,22% (nasional 4,71%). DPK Rp10 triliun, tumbuh 12,69% (nasional 3,98%).
Kredit Rp10,27 triliun, naik 19,88% (nasional 5,75%). NPL turun ke 6,42%, lebih baik dibandingkan nasional 12,73%.
BPRS Aset Rp366 miliar, tumbuh 24,91% (nasional 7,75%). DPK Rp220 miliar, naik 24,29% (nasional 10,39%). Pembiayaan Rp336 miliar, tumbuh 19,15% (nasional 8,70%). NPF 7,05%, lebih rendah dibanding nasional 10,36%.
OJK menegaskan, keberhasilan ini menjadi fondasi penting untuk memperluas pembiayaan ke sektor prioritas daerah, khususnya UMKM, sekaligus meningkatkan akses layanan perbankan.
Selain itu, penguatan perlindungan konsumen dan literasi keuangan akan terus digencarkan demi menjaga kepercayaan masyarakat.
Dengan kinerja di atas rata-rata nasional, Kepri diproyeksikan semakin menjadi pusat pertumbuhan perbankan di Sumatera dan mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.
Baca juga:OJK Tegaskan Peran Strategis Pasar Modal untuk Kemandirian dan Kedaulatan Ekonomi Indonesia
Editor:Zalfirega