MATAPEDIA6.com, BATAM – Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia, yang bekerja di PT ASL Shipyard, Tanjunguncang, Batu Aji, Batam diduga bunuh diri meminum racun rumput (Roundoup) di mess karyawan.
Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (28/2/2024) sekitar pukul 17.13 WIB, dimana WNA yang tinggal di mes karyawan itu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF). Tetapi sampai di rumah sakit WNA tersebut sudah meninggal dan dari mulutnya keluar air berbusa.
“WNA asal Malaysia atas namanya Low Swee Eng (61) di rujuk ke RSUD EF, sore hari dari klinik perusahaan, dan kondisi sudah meninggal, dan mulut korban mengeluarkan busa,” kata pihak RSUD EF yang enggan ditulis namanya.
Sumber mengatakan dari pemeriksaan medis Korban meninggal diduga keracunan makanan jenis Roundoup.
Dia juga mengatakan jenazah korban sempat tertahan di kamar jenazah RSUD EF dan baru diambil oleh pihak keluarga pada Senin (4/2/2024) sore hari.
“Baru kemarin sore diambil, ada keluarganya yang datang dari Malaysia,” kata Sumber.
Sementara di tempat terpisah karyawan PTĀ yang namanya tidak mau disebutkan menjelaskan kronologis kejadian, dimana pada Rabu (28/2/2024) yang tinggal di mess perusahaan tersebut dilihat oleh karyawan lain dalam kondisi lemas di kamar mandi mes perusahaan.
“Karyawan yang melihat kondisi korban lemas, membawa ke klinik perusahaan. Tidak lama setelah masuk ke klinik, pihak klinik langsung merujuk ke RSUD EF,” kata sumber.
Sumber mengatakan setelah sampai di RSUD EF korban dinyatakan meninggal dunia.
Sumber mejelaskan Low Swee Eng (61) diketahui sudah belasan tahun kerja di perusahaan tersebut.
“Kalau tidak salah korban itu jabatannya pengawas bidang scrap perusahaan, dia (Low Swee Eng,red) rekrutan dari Kantor di Singapura,” kata Sumber.
Sumber juga menjelaskan hari ini Selasa (5/3/2024) jenazah rencananya akan di kremasi di Nongsa.
“Tadi pagi ada juga beberapa karyawan ASL yang datang ke rumah duka dan mungkin ikut ke tempat kremasi di Nongsa,” kata Sumber.
Sementara mengenai kejadian tersebut Kapolsek Batuaji AKP Benny Syahrizal yang dikonfirmasi mengatakan kejadian tersebut ditangani oleh Satintelkam Polresta Barelang.
“Itu bukan kecelakaan kerja, jadi karyawan perusahaan meninggal. Korbannya kebetulan WNA, makanya yang tangani Satintelkam Polresta Barelang,” kata Benny.
Ditanya mengenai apakah ada dugaan bunuh diri karena sesuai hasil pemeriksaan rumah sakit, dimana korban meninggal diduga keracunan, Benny mengatakan pihaknya tidak sampai kesana.
“Karena korban WNA dan bukan kasus kecelakaan kerja. Maka yang tangani Satintel Polresta Barelang, jadi kita tidak melakukan penyidikan sampai kesana,” kata Benny.
Cek berita dan artikel lainnya di Google News
Penulis: Luci |Editor: Redaksi