MATAPEDIA6.com, BATAM– Peletakan batu pertama Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH) menjadi langkah awal mewujudkan pusat wisata kesehatan Asia Tenggara.
Presiden Komisaris Mayapada Apollo Batam International Hospital, Jonathan Tahir, menyebutkan nilai investasi yang dikucurkan mencapai lebih dari Rp1 triliun. Pembangunan ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan, sehingga pada akhir 2027 rumah sakit ini sudah dapat beroperasi.
“Rumah sakit ini akan menjadi yang terbesar dan berkelas internasional di kawasan, dengan harapan warga Batam tak lagi harus ke luar negeri untuk berobat. Bahkan, pasien mancanegara bisa datang langsung ke Batam,” ujarnya dalam sambutan peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit bertaraf Internasional di Sekupang, Kota Batam, Rabu (27/8/2025).
Baca juga:BP Batam Sambut Kunjungan Kerja Mayapada Healthcare dan Apollo Hospital India
Menurut dia, Kehadiran MABIH tidak hanya mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap layanan kesehatan di negara tetangga, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan mendorong perputaran ekonomi.
“Lokasinya yang strategis dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Batam dinilai memberi nilai tambah besar bagi sektor pariwisata sekaligus investasi,” sebut dia.
Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin, menegaskan bahwa pembangunan MABIH menjadi bukti nyata pengembangan KEK Kesehatan Batam.
Setelah Bali, Batam kini menjadi kawasan strategis nasional yang diproyeksikan sebagai pusat layanan medis internasional di Asia Tenggara.
Lihat: https://www.facebook.com/share/v/1CiVzVVpBc/
“Dengan status KEK, fasilitas kesehatan seperti MABIH akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah, baik perizinan maupun infrastruktur pendukung. Kehadirannya akan memperkuat daya saing Indonesia di sektor kesehatan global,” katanya.
Sementara itu, Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menambahkan pihaknya akan mengawal penuh proses pembangunan agar sesuai aturan, mulai dari aspek perizinan hingga tata ruang.
“MABIH menjadi titik awal Batam sebagai hub wisata kesehatan. Kami optimistis tren masyarakat berobat ke luar negeri bisa berbalik, bahkan menarik pasien mancanegara datang ke Batam,” tegasnya.
Sebagai mana diketahui, MABIH berdiri di atas lahan seluas 47,17 hektare dalam KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam yang ditetapkan melalui PP Nomor 39 Tahun 2024.
Jika terealisasi sesuai rencana, rumah sakit ini akan menjadi salah satu destinasi kesehatan unggulan di Asia Tenggara.
Baca juga:BP Batam Pastikan Transisi Pengelola RSBP Tidak Ganggu Layanan Pasien
Penulis:Rega|Editor:Trio