MATAPEDIA6.com, BATAM – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, sebut hutan bakau yang ada di Sagulung merupakan habitat buaya muara, dan sudah pernah dilakukan penangkapan buaya dilokasi tersebut.
Desty Kepala Seksi Wilayah II Batam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengatakan bakau di Sagulung masih cukup luas dan hal itu sangat bagus untuk habitat buaya.
Desty mengatakan dari hasil survei yang dilakukan tim BBKSDA kemunculan buaya belakangan ini disebabkan adanya normalisasi sungai disekitar perumahan.
“Tim dari BBKSDA dari minggu lalu sudah turun kelapangan untuk survei dan melakukan evaluasi, namun ada sebagian masyarakat nelayan yang tidak setuju untuk dilakukan evakuasi karena khawatir buaya yang lain akan menyerang saat mereka pergi mencari ikan,” terangnya.
Desty juga menyampaikan selama survei yang dilakukan selama 1 minggu terakhir terhitung ada 2 buaya yang muncul di permukaan bantaran sungai.
Sementara mengenai buaya di Sungai Sagulung apakah buaya yang lepas dari Pulau Bulan. Desty mengatakan buaya yang ada di Sungai Sagulung merupakan buaya muara dan tidak ada hubungannya dengan pulau bulan.
“Saya pastikan buaya tersebut tidak lepas dari pulau Bulan, disitu memang habitat buaya,” kata Desty.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dan rapat dengan masyarakat untuk membahas terkait kemunculan buaya di Sungai Sagulung
“Hasil rapat pertama kita sudah sepakat dengan masyarakat nelayan, warga perumahan Muka kuning pratama, pihak kelurahan untuk rapat kembali guna memutuskan penanganannya lebih luas dan utuh agar mencapai kesepakatan bersama,” Desty menjelaskan.
Menjawab keresahan warga yang bahkan buaya sudah 5 kali muncul di awal 2024 ini, langkah kedepannya bersama sama dengan pemerintah setempat untuk pembentukan satgas penanganan konflik satwa di perumahan Muka kuning Pratama.
Desty menghimbau warga agar berhati-hati dan selalu waspada saat beraktifitas di sungai Sagulung.
Penulis: Luci | Editor: Redaksi