Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Rony Widijarto saat bincang dengan media di kantor BI Kepri, Selasa (8/7/2025). Foto;Zalfirega
MATAPEDIA6.com, BATAM – Adopsi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Rony Widijarto, menyatakan bahwa volume transaksi, nilai nominal, jumlah pengguna, dan jumlah merchant mengalami peningkatan konsisten sepanjang 2023 hingga pertengahan 2025.
“Tak hanya transaksi domestik, layanan QRIS lintas negara atau cross border juga mencatat kinerja positif,” ujarnya dalam bincang media di Kantor BI Kepri, Selasa (8/7/2025).
Hingga Mei 2025, volume transaksi QRIS di Kepri mencapai 23,64 juta transaksi, tumbuh 105,65% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara nilai transaksinya menembus Rp3,34 triliun naik 95,73% secara tahunan.
Bank Indonesia mencatat volume transaksi di Kepri melonjak dari 15,61 juta transaksi pada 2023 menjadi 33,94 juta pada 2024, atau tumbuh 117,34%.
“Nilai transaksi juga meningkat dari Rp2,25 triliun menjadi Rp5,03 triliun pada periode yang sama,” ujar Rony dalam paparannya.
Rony menegaskan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital yang efisien, cepat, dan aman.
Setiap bulan, Bank Indonesia mencatat konsistensi pertumbuhan volume dan nilai transaksi QRIS di wilayah Kepri.
“Pertumbuhan juga tercermin pada sisi pengguna,” sebut dia.
Data transaksi QRIS di Kepulauan Riau. Foto:dok/BI
Hingga Mei 2025, jumlah pengguna QRIS di Kepri mencapai 567.126 orang naik hampir 38% dibanding tahun sebelumnya. Secara nasional, jumlah pengguna naik dari 35,6 juta pada 2023 menjadi 48,8 juta pada 2025.
Jumlah merchant QRIS di Kepri mencapai 284.986 hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Nasional, merchant tumbuh dari 27,6 juta menjadi 30,5 juta, seiring meningkatnya adopsi QRIS oleh pelaku usaha, khususnya UMKM.
Selain transaksi dalam negeri, QRIS Cross Border turut mencatat pertumbuhan signifikan. Di Kepri, transaksi inbound QRIS dari Thailand tercatat lebih dari 4.134 transaksi dari Malaysia sekitar 6.259 transaksi dan dari Singapura sebanyak 3.488 transaksi hingga pertengahan 2025.
Secara nasional, jumlah transaksi inbound masing-masing negara tercatat lebih dari 7.100 (Thailand), 9.000 (Malaysia), dan 5.000 (Singapura).
Implementasi QRIS lintas negara yang dimulai sejak 2022 dinilai efektif mendukung kemudahan transaksi bagi wisatawan mancanegara serta memperkuat konektivitas keuangan antarnegara di kawasan ASEAN.
Bank Indonesia menilai QRIS unggul karena menawarkan biaya murah proses cepat sistem aman penggunaan mudah dan keandalan tinggi.
“Bagi pelaku UMKM dan konsumen, QRIS menjadi solusi pembayaran digital yang efisien dan memperluas akses ke layanan keuangan formal,” ucap dia.
Bank Indonesia terus mendorong perluasan penggunaan QRIS melalui edukasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk di wilayah perbatasan dan kepulauan seperti Kepri, untuk memperkuat inklusi keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional.