MATAPEDIA6.com, JAWA TENGAH – Puluhan orang mengalami luka-luka akibat kericuhan yang terjadi di festival durian yang diselenggarakan di alun-alun Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (14/1/2024).
Acara diawali dengan kirab gunungan sedekah bumi dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan.
Namun, saat itu baru nomor urut delapan yang sedang memperlihatkan kirab gunungan sedekah bumi di hadapan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Usai gunungan dipamerkan, kericuhan pun mulai terlihat saat banyak pengunjung mulai berebut durian.
Dua gunungan berisi dua ribu buah durian yang disediakan oleh Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Pekalongan langsung direbutkan oleh pengunjung yang sudah memadati alun-alun Kajen sejak pagi.
Petugas keamanan diketahui tak berada di tengah alun-alun tersebut. Saat itu lah, pengunjung satu dengan yang lainnya terlibat baku hantam hingga mengalami luka.
Bahkan, kericuhan semakin memanas saat pengunjung langsung naik gunungan buah durian tersebut.
Seketika itu, pengunjung lain langsung dorong-dorongan ke gunungan tersebut. Padahal, acara belum dibuka oleh Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq.
Hendro (40) warga Karanganyar, bersama anaknya yang bernama Yasid (12) mengatakan ia dan buah hatinya sempat terdorong saat kericuhan itu terjadi.
“Tadi sempat ambil buah durian, nah saat mau keluar ke dorong pengunjung dan pada jatuh semua.” ujar Hendro, Minggu (14/1).
“Bahkan, banyak warga yang terinjak-injak dan anak saya juga ikut terinjak-injak,” sambungnya.
Meski begitu, Hendro mengatakan sang anak selamat dan langsung dibawa ke pos kesehatan terdekat.
Terkait kejadian ini, pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Pekalongan, Abdul Baqi yang sekaligus ketua panitia festival durian mengatakan, akan mengevaluasi kegiatan ini agar tidak terjadi kericuhan.
Dia menilai adanya perubahan perilaku masyarakat dapat memicu kericuhan itu terjadi.
“Ini nanti akan kita evaluasi, karena saya melihat masyarakat kok sudah berbeda dari zaman dulu,” kata Abdul Baqi.
Cek berita dan artikel lainnya diĀ Google News
Editor: Redaksi