Inflasi Kepri Agustus 2025 Terkendali, Daya Beli Warga Tetap Terjaga

Rabu, 3 September 2025 - 12:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri Rony Widijarto. Foto:Istimewa

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri Rony Widijarto. Foto:Istimewa

MATAPEDIA6.com, BATAM – Inflasi Kepulauan Riau (Kepri) pada Agustus 2025 tercatat 0,18% (mtm), lebih rendah dibanding Juli yang sebesar 0,19%. Secara tahunan, inflasi naik menjadi 2,19% (yoy) dari 1,97% pada bulan sebelumnya.

Meski demikian, posisi Kepri masih relatif aman dengan menempati peringkat ke-4 terendah inflasi di Sumatera, setelah Lampung, Bengkulu, dan Bangka Belitung.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Rony Widijarto, menegaskan inflasi terutama dipicu kenaikan harga bahan pangan. Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau naik 0,83% (mtm) dengan kontribusi 0,24% terhadap inflasi.

“Lonjakan harga cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, hingga sigaret kretek mesin menekan pengeluaran rumah tangga. Kondisi ini dipicu keterbatasan pasokan dari sentra produksi dan hambatan distribusi,” ujar Rony dikutip dalam keterangannya, Rabu (3/8/2025).

“Pangan masih menjadi faktor paling rentan. Karena itu koordinasi menjaga pasokan dan distribusi harus terus diperkuat,” tambah dia.

Baca juga:BI Kepri Dorong UMKM Naik Kelas di Tengah Ketidakpastian Global

Meski harga pangan menanjak, inflasi tertahan oleh deflasi transportasi sebesar 0,74% (mtm). Maskapai memberikan promo tarif angkutan udara dalam rangka HUT RI, sehingga biaya perjalanan masyarakat turun dan memberi ruang konsumsi di sektor lain.

Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepri menggelar berbagai langkah stabilisasi, antara lain pasar murah, penyaluran beras SPHP, edukasi inflasi melalui BI Mengajar, hingga rapat koordinasi harga pangan dengan Badan Pangan Nasional.

Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) juga dijalankan lewat strategi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

“Langkah tersebut menjaga harga tetap terkendali sehingga daya beli masyarakat relatif terjaga. Ekonomi Kepri pun mendapat kepastian di tengah gejolak harga pangan dan komoditas global,” ungkap dia.

Ia menyebut, memasuki September 2025, inflasi diperkirakan dipengaruhi tiga faktor utama: kenaikan harga emas mengikuti tren global, penyesuaian harga pangan dari daerah sentra, serta dampak regulasi baru pengiriman barang konsumsi.

Namun, sejumlah faktor berpotensi menahan inflasi, di antaranya musim panen hortikultura, percepatan penyaluran beras SPHP, dan tren penurunan harga minyak dunia.

Bank Indonesia menargetkan inflasi Kepri tetap dalam sasaran 2,5±1% hingga akhir tahun. Rony memastikan penguatan produksi pangan, distribusi yang lancar, dan konsistensi pasar murah akan terus dijalankan.

“Inflasi yang terkendali berarti daya beli masyarakat terjaga, konsumsi tetap tumbuh, dan iklim investasi di Kepri semakin kondusif,” tegasnya.

Baca juga:Bank Indonesia Tekan BI-Rate ke 5% untuk Genjot Pertumbuhan di Tengah Awan Global

Penulis:Rega|Editor:Miezon

Berita Terkait

BI Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen Fokus Jaga Rupiah dan Dorong Kredit
Prabowo Incar Batam Jadi Pusat Investasi Global, Fary Francis Bicara di Hadapan Senator AS
CMSE 2025: Pasar Modal untuk Rakyat, Satu Pasar Berjuta Peluang
Panbil Group Kembangkan 3 Kawasan Industri Batam, Serap 60 Ribu Pekerja Baru
25 Tahun Biznet: Dari Kabel Bawah Laut hingga Misi Menyatukan Indonesia Digital
Daihatsu Batam Gelar Trade In Festival, Tukar Mobil Bekas Jadi Mobil Baru dengan Banyak Keuntungan
Batam Jadi Magnet Ekonomi Digital, PLN Pasok Listrik Premium 90 MVA untuk Diamond Data Center
Batam Dilirik Vingroup, Raksasa Vietnam Siap Investasi Besar

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 16:06 WIB

BI Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen Fokus Jaga Rupiah dan Dorong Kredit

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:33 WIB

Prabowo Incar Batam Jadi Pusat Investasi Global, Fary Francis Bicara di Hadapan Senator AS

Jumat, 17 Oktober 2025 - 16:16 WIB

CMSE 2025: Pasar Modal untuk Rakyat, Satu Pasar Berjuta Peluang

Selasa, 14 Oktober 2025 - 18:46 WIB

Panbil Group Kembangkan 3 Kawasan Industri Batam, Serap 60 Ribu Pekerja Baru

Senin, 13 Oktober 2025 - 19:28 WIB

25 Tahun Biznet: Dari Kabel Bawah Laut hingga Misi Menyatukan Indonesia Digital

Berita Terbaru

Bakti sosial BP Batam di Rempang Eco-City, Sabtu (25/10/2025). Foto:Humas BP Batam

Batam

Rempang Eco-City Penuh Senyum di Bakti Sosial BP Batam

Sabtu, 25 Okt 2025 - 20:25 WIB