Ini Kata Menkes soal Heboh Efek Samping Langka Vaksin AstraZeneca

Jumat, 3 Mei 2024 - 14:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Vaksin AstraZeneca.

Vaksin AstraZeneca.

Matapedia6.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin angkat bicara soal kehebohan efek samping langka yang ditimbulkan oleh vaksin COVID-19 AstraZeneca. Budi memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan di Indonesia.

“Sebenarnya analisa itu sudah ada sejak diluncurkan karena di clinical trial itu juga dilihat. Hanya saja persentasenya sangat kecil sekali. Pertimbangan kita saat itu, kalau vaksin tidak diberikan, nyawa yang meninggal akibat COVID-19 akan jauh lebih banyak,” kata Budi di Jakarta Barat, Jumat (3/5/2024).

Sebelumnya, perusahaan farmasi AstraZeneca telah mengakui, untuk pertama kalinya dalam dokumen di pengadilan, bahwa vaksin COVID-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping langka. Vaksin yang dikembangkan bekerja sama dengan Universitas Oxford ini didistribusikan secara global dengan berbagai merek, termasuk Covishield dan Vaxzevria.

Efek samping langka itu adalah risiko terjadinya thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS). Kondisi itu menyebabkan pembekuan darah usai melakukan vaksinasi.

Dilaporkan ada sekitar 50 orang yang mengalami kejadian efek samping langka tersebut di Inggris. Kejadian TTS itu muncul dalam empat sampai 24 jam setelah vaksinasi dilakukan.

Hal tersebut menunjukkan juga bahwa penerima vaksin yang dalam waktu bulanan dan tahunan tidak mengeluhkan efek samping apa pun, terbebas dari risiko TTS yang dapat meningkatkan risiko pembekuan darah.

“Itu sudah lama teridentifikasi dan sudah dilakukan riset juga oleh AstraZeneca, ada memang dampak-dampaknya soal vaksin tersebut tapi minimal sekali,” ujar Budi.

Budi pun meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan. Ia menuturkan bahwa setiap vaksin pasti memiliki efek samping dan gejala langka tersebut sangat jarang terjadi.

Hingga saat ini, lanjutnya, berdasarkan laporan Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) belum ada kasus dari efek samping langka tersebut.

Budi menambahkan, efek samping langka tersebut sebenarnya sudah teridentifikasi sejak lama. Namun, ia mengatakan pihak AstraZeneca telah melakukan penelitian lanjutan dan memastikan efek samping tersebut sangat langka.

Berita Terkait

Juda Agung Resmi Jabat Anggota Dewan Komisioner OJK Ex-Officio Bank Indonesia
RUPSLB Telkom 2025 Tetapkan Susunan Baru Dewan Komisaris dan Direksi
OJK Terbitkan Aturan Dorong Pembiayaan UMKM Cepat, Murah, dan Mudah
Telkom Optimistis Wujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan Lewat Transformasi Strategis
Telkomsat–Len Industri Perkuat Pertahanan Berbasis Satelit Lewat MoU
JLC Race 2025, JNE Siapkan Mobil Listrik untuk Pemenang
Terobosan Telkom: ESG Jadi Fondasi Pertumbuhan Digital dan Tata Kelola Unggul
OJK Gelar Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu Sepmt 2025 di Samarinda

Berita Terkait

Selasa, 23 September 2025 - 20:18 WIB

Juda Agung Resmi Jabat Anggota Dewan Komisioner OJK Ex-Officio Bank Indonesia

Selasa, 16 September 2025 - 19:32 WIB

RUPSLB Telkom 2025 Tetapkan Susunan Baru Dewan Komisaris dan Direksi

Senin, 15 September 2025 - 12:35 WIB

OJK Terbitkan Aturan Dorong Pembiayaan UMKM Cepat, Murah, dan Mudah

Sabtu, 13 September 2025 - 13:54 WIB

Telkom Optimistis Wujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan Lewat Transformasi Strategis

Jumat, 12 September 2025 - 19:29 WIB

Telkomsat–Len Industri Perkuat Pertahanan Berbasis Satelit Lewat MoU

Berita Terbaru