Pengurus WILAT Kepri dilantik periode 2024-2026. Foto:Rega
MATAPEDIA6.com, BATAM– Pengurus dan anggota WiLAT Kepri (Women in Logistics and Transport) Kepulauan Riau periode 2024-2026 secara resmi dikukuhkan oleh Wakil Gubernur Kepri dan Ketum Wilat Indonesia di Hotel Nagoya Hill, Batam Jumat (28/6/2024) sore.
Mereka dilantik dan membaca ikrar panji-panji tersebut dibaca oleh Ketua WILAT Indonesia Nurmaria Sarosa yang diikuti ratusan pengurus dalam kegiatan tersebut.
Ketua WILAT Kepri, Lisa Yulia, mengatakan WiLAT diciptakan dengan misi untuk mempromosikan status perempuan dalam industri Rantai Pasok, Logistik dan Transportasi.
Ia menyebut Visi WiLAT adalah: Menjadi organisasi terdepan untuk advokasi & pemberdayaan perempuan di industri Logistik dan Transportasi.
“WiLAT hadir di Kepri – Indonesia menjadi wadah bagi para perempuan yang ingin mengembangkan bakat dan karier dengan menyediakan jaringan dukungan dan peluang mentoring bagi perempuan di sektor ini,” ujarnya.
“Kegiatan WiLAT fokus dalam pengembangan anggota di bidang Kepemimpinan, Mentorship, Kewirausahaan dan Pemberdayaan,” tambah dia.
Sesuai dengan cita cita Kepala BP Batam sekaligus wali kota Batam bahwa Batam akan menjadi hub logistik internasional, dan akan meningkatkan aksesibilitas Kota Batam.
“Termasuk destinasi-destinasi hingga penataan kota turut diperhatikan seperti pengembangan Bandara Internasional Hang Hadim Batam serta Pelabuhan Batuampar yang sudah diproyeksikan akan rampung,” paparnya.
Ia melanjutkan sesuai dengan apa yang menjadi visi dan misi kota Batam Kepri, WiLAT Kepri ingin menjadi bagian dari mewujudkan cita-cita Batam menjadi Hub Logistik International, memberikan kontribusi.
Ketua WILAT Kepri bersama WILAT Tanjung Pinang dan lainnya, Jumat (28/6/2024). Foto:rega
Nyata dalam pembangunan di segala sektor, dan ke depannya para perempuan yang khususnya berkecimpung di dunia logistik dan transportasi harus diberdayakan.
“Bersama WiLAT Indonesia, WiLAT Kepri akan terus berbenah diri mencari pola terbaik mewujudkan apa yang menjadi harapan kita bersama yaitu memberdayakan lebih banyak perempuan di industri Logistik dan Transportasi sehingga dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan di segala sector,” sampainya.
Ia menegaskan, pihaknya mendukung penuh pemerintah Kota Batam untuk menjadikan Batam sebagai hub logistik international, seperti negara Singapura dan Malaysia.
“Jadi seluruh anggota dan pengurus sebanyak 175 orang WILAT Kepri yang resmi dilantik pada hari ini. Masa pemimpin dua tahun, kita ingin memberikan legacy untuk menciptakan perempuan pemimpin hebat di bidang logistik ” ujar Founder yang juga President Director PT Pelayaran Kencana Global.
Lisa menjelaskan perempuan ingin memberikan kontribusi maksimal untuk kebaikan rantai pasok, baik domestik maupun global.
“Sebagai bagian dari memberdayakan perempuan, WiLAT memberi akses perempuan mendapatkan informasi dari pelaku usaha tentang kontribusi dalam industri,” kata Lisa.
Menurut dia dalam era digitalisasi, perempuan dianggap memiliki potensi dan kesempatan mendapat pengetahuan di industri logistik. Bahkan banyak sekolah yang belajar tentang logistik.
Apalagi industri logistik tidak perlu sekolah tinggi, asalkan tahu pekerjaan dan prosesnya. Itu karena logistik memerlukan keahlian masing-masing.
“WiLAT merupakan organisasi global yang semua bidangnya diisi perempuan. Namun, kami tetap bekerja sama dengan kaum pria, yang kami sebut teman WiLAT,” ujar Lisa.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina mengapresiasi kehadiran WILAT Kepri yang bakal berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Batam.
“Ini adalah peluang besar untuk berkembang sebagai perempuan dalam hub logistik dan transportasi yang sejalan dengan program pemerintah,” ujar Marlin yang juga pembina WILAT Kepri.
Ia berharap pengurus yang baru saja dilantik dapat mengembangkan ekonomi dari sektor logistik dan transportasi di Kota Batam, Kepri.
“Kehadiran WILAT akan memperkuat perempuan dalam memimpin dari segi apa pun termasuk logistik,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, Batam adalah kawasan andalan Indonesia dengan visi menjadi Hub Logistik Internasional.
Fasilitas wilayah yang dimiliki, seperti daerah perdagangan bebas, Bandara Internasional Hang Nadim, dan Pelabuhan Batu Ampar, memiliki nilai strategis sebagai gerbang transportasi udara dan laut.
“Bandara Hang Nadim direncanakan sebagai kawasan hub logistik untuk meningkatkan perekonomian dan industri di Batam. Bandara ini juga dapat menjadi transit bagi maskapai nasional yang ingin mengoperasikan rute khusus kargo,” ungkap dia.
Sementara Pelabuhan Batu Ampar juga siap menjadi pelabuhan hub logistik internasional dengan perkembangan yang direncanakan.
“BP Batam akan menambah fasilitas kran dan targetnya adalah mencapai 1 juta TEUs arus peti kemas di pelabuhan setiap tahunnya,” tutup dia.