Lahan Hijau di Batam Kian Menipis, Hujan Deras Sebentar Langsung Banjir

Minggu, 23 Maret 2025 - 22:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu lahan yang dulunya lahan hijau berubah fungsi jadi perumahan di Kota Batam, Minggu (23/3/2025) Matapedia6.com/Luci

Salah satu lahan yang dulunya lahan hijau berubah fungsi jadi perumahan di Kota Batam, Minggu (23/3/2025) Matapedia6.com/Luci

MATAPEDIA6.com, BATAM – Hujan deras yang mengguyur Kota Batam selama dua hari berturut-turut menyebabkan banjir di sejumlah titik.

Jalan utama menuju Punggur lumpuh total, sementara kawasan lain seperti Nongsa dan Batuaji juga terdampak genangan air yang cukup parah.

Banjir di Batam bukan lagi fenomena baru. Dalam lima tahun terakhir, intensitasnya semakin meningkat.

Penyebab utamanya adalah pesatnya pembangunan yang menggerus lahan hijau dan daerah resapan air.

Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam, Suhar, luas lahan hijau kini jauh lebih sedikit dibanding lahan terbuka.

“Saat ini, lahan hijau hanya mampu menyerap sekitar 30-35 persen air hujan, sementara lahan terbuka sudah mencapai run-off 90-100 persen, yang berarti hampir tidak ada air yang terserap dan langsung mengalir ke daerah yang lebih rendah,” jelas Suhar.

Minimnya daerah resapan mempercepat aliran air hujan ke kawasan rendah, menyebabkan banjir semakin sering terjadi. Selain itu, sistem drainase yang tidak optimal turut memperburuk situasi.

Kota Batam yang dulunya dikenal dengan keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan, kini menghadapi krisis ekologis.

Berdasarkan data terbaru, luas lahan hijau di Batam terus menurun akibat alih fungsi lahan untuk permukiman, industri, dan infrastruktur.

Hutan kota yang sebelumnya berfungsi sebagai daerah resapan kini semakin berkurang, membuat kemampuan tanah dalam menyerap air hujan semakin rendah.

“Jika kondisi ini terus berlanjut tanpa adanya langkah konservasi yang serius, bukan tidak mungkin banjir di Batam akan semakin parah setiap tahunnya,” ujar Suhar.

Untuk mengatasi masalah ini, DBMSDA Kota Batam telah mengerahkan alat berat guna melakukan normalisasi saluran drainase di titik-titik rawan banjir, termasuk di Nongsa dan Batuaji.

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir, meskipun tidak menyelesaikan akar permasalahan.

Suhar menegaskan perlu adanya kebijakan lebih tegas dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.

“Pembangunan memang penting, tetapi harus dibarengi dengan perencanaan drainase yang baik serta konservasi lahan hijau agar Batam tetap nyaman untuk ditinggali,” katanya.

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Penulis: Luci |Editor: Meizon

Berita Terkait

Komisi IV DPRD Batam Mediasi Masalah Upah Pekerja Galangan Kapal
Ketua PWI Batam Agus Bagjana Ajak Sukseskan Konferensi Kerja 
Amsakar Achmad Tegaskan Percepatan Pembangunan Saat Lantik 23 Pejabat BP Batam
Warga Batam Antusias Ikuti Bakti Sosial Polda Kepri, Bagi Sembako hingga Operasi Bibir Sumbing
Bocah 12 Tahun Meninggal Usai Ditolak BPJS di IGD, Begini Penjelasan RSUD Batam
Polda Kepri Siapkan Puluhan Lomba Terbuka Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Berikut Rinciannya
Polsek Sagulung Salurkan Bantuan Sembako ke Panti Asuhan Al-Alif Sambut Hari Bhayangkara ke-79
438 Jemaah Kloter 2 Tiba di Batam, Dua Warga Kepri Wafat di Tanah Suci

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 22:14 WIB

Komisi IV DPRD Batam Mediasi Masalah Upah Pekerja Galangan Kapal

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:12 WIB

Ketua PWI Batam Agus Bagjana Ajak Sukseskan Konferensi Kerja 

Senin, 16 Juni 2025 - 19:14 WIB

Amsakar Achmad Tegaskan Percepatan Pembangunan Saat Lantik 23 Pejabat BP Batam

Senin, 16 Juni 2025 - 18:32 WIB

Warga Batam Antusias Ikuti Bakti Sosial Polda Kepri, Bagi Sembako hingga Operasi Bibir Sumbing

Senin, 16 Juni 2025 - 12:51 WIB

Bocah 12 Tahun Meninggal Usai Ditolak BPJS di IGD, Begini Penjelasan RSUD Batam

Berita Terbaru