MATAPEDIA6.com, BATAM – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF) mendatangi rumah duka keluarga Muhammad Alif Okto Karyanto (12), bocah yang meninggal dunia dua jam setelah dipulangkan dari rumah sakit.
Kunjungan ini sebagai bentuk empati dan penghormatan atas musibah yang menimpa keluarga Suwanto dan Zulfitra di Kavling Sei Lekop, Sagulung, Kota Batam.
“Kami datang untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung. Ini murni sebagai bentuk kemanusiaan dan keprihatinan kami atas meninggalnya ananda Alif,” ujar Ellin, Humas RSUD EF, Selasa (17/6/2025).
Menurut Ellin, kedatangan pihak RSUD bukan untuk mencari pembenaran, melainkan untuk menunjukkan rasa empati dan kepedulian.
Dia berharap kehadiran mereka bisa sedikit mengobati duka mendalam yang dirasakan keluarga.
“Kami tidak ingin berpolemik. Yang kami lakukan hari ini adalah bentuk rasa duka kami sebagai sesama manusia,” tegasnya.
Ellin menyebut, sebelumnya pihak rumah sakit juga telah melakukan komunikasi dengan keluarga Alif dan perangkat RT/RW setempat guna mendalami kronologi kejadian dan memperbaiki pelayanan ke depan.
Muhammad Alif dibawa ke RSUD EF pada Sabtu (15/6/2025) malam sekitar pukul 22.30 WIB dalam kondisi sesak napas.
Dia mendapat perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD), termasuk bantuan oksigen, hingga Minggu dini hari pukul 02.30 WIB.
Baca juga: Bocah 12 Tahun Meninggal Usai Ditolak BPJS di IGD, Begini Penjelasan RSUD Batam
Pihak rumah sakit kemudian memutuskan memulangkan Alif karena kondisinya disebut telah membaik dan tidak memenuhi kriteria rawat inap dengan jaminan BPJS.
Keluarga pun terpaksa menanggung biaya pengobatan secara pribadi.
“Anaknya sudah agak mendingan, tapi memang keluarga minta dirawat. Tapi dijelaskan oleh pihak rumah sakit kalau belum masuk kategori kritis, jadi tidak bisa dijamin BPJS,” ujar Samsudin, Ketua RW 10 setempat.
Setelah kembali ke rumah, kondisi Alif sempat stabil namun kembali memburuk. Meskipun obat yang diresepkan telah diberikan, Alif kembali mengalami sesak napas hebat dan akhirnya menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 04.30 WIB, Minggu pagi.
Menanggapi peristiwa ini, pihak RSUD EF menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur dan layanan di IGD, khususnya dalam menangani kasus serupa yang melibatkan pasien anak.
“Kami akan menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran dan bahan perbaikan ke depan, agar pelayanan kami lebih responsif dan berpihak kepada masyarakat,” pungkas Ellin.
Meski Alif telah dimakamkan, luka mendalam masih dirasakan keluarga. Warga sekitar turut menyampaikan duka dan berharap ada perbaikan sistem pelayanan kesehatan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Penulis: Luci |Editor: Zalfirega